Dalam praktiknya, pengukuran target strength dilakukan menggunakan alat akustik, seperti echosounder. Echosounder mengirimkan gelombang suara ke dalam air dan menerima gelombang yang dipantulkan oleh ikan. Melalui analisis gelombang suara yang kembali, peneliti dapat menentukan nilai TS dari ikan yang ditangkap.
1.Echosounder Frekuensi Ganda
Echosounder dengan frekuensi ganda dapat memberikan informasi lebih rinci mengenai target strength. Dengan menggunakan dua frekuensi yang berbeda, peneliti dapat menganalisis pengaruh ukuran dan bentuk ikan terhadap nilai TS. Hal ini memungkinkan identifikasi spesies yang lebih akurat dan estimasi populasi yang lebih baik.
2. Simulasi
Penggunaan model dan simulasi juga berkontribusi dalam memahami bagaimana faktor-faktor seperti ukuran, bentuk, dan kepadatan ikan mempengaruhi target strength. Melalui pendekatan ini, peneliti dapat mengembangkan algoritma yang lebih baik untuk memperkirakan TS, sehingga meningkatkan estimasi stok ikan.
Tantangan dalam Penggunaan Target Strength
Meskipun target strength memiliki banyak manfaat dalam pendugaan stok ikan, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi:
1.Variabilitas Biologis
Variabilitas biologis dalam populasi ikan dapat mempengaruhi akurasi pengukuran TS. Misalnya, ikan dengan kondisi fisik yang berbeda mungkin memiliki nilai TS yang bervariasi meskipun spesiesnya sama. Oleh karena itu, peneliti harus mempertimbangkan faktor-faktor biologis ini saat menganalisis data.
2.Kondisi Lingkungan
Kondisi lingkungan, seperti suhu air, salinitas, dan keberadaan endapan di dasar perairan, juga dapat mempengaruhi pengukuran target strength. Ini menambah kompleksitas dalam interpretasi data akustik, dan peneliti harus dapat mengontrol atau mengoreksi faktor-faktor ini untuk memperoleh hasil yang akurat.