Apa yang bisa menyatukan suatu kelompok? Pemimpin yang tegas? Peraturan yang tegas? bukan, melainkan musuh bersama.
Â
Beberapa waktu lalu Indonesia diramaikan dengan pesta demokrasi  pada 2019 ,hampir 200 juta masyarakat Indonesia terdaftar sebagai pemilih. Pada saat itu masyarakat Indonesia dihadapkan dengan dua pilihan. Masyarakat Indonesia terbagi menjadi dua kubu , 01 dan 02 bahkan perdebatannya disangkut pautkan dengan masalah SARA tentu hal itu membuat kekhawatiran akan terjadi perpecahan di Indonesia.
Sudah 74 tahun Indonesia berdiri dan diguncang berbagai masalah yang mengancam persatuan dan kesatuan namun Pancasila serta Bhineka Tunggal Ika masih mampu menyatukan negeri ini. Namun kemarin kekhawatiran akan terpecah belahnya negeri ini menyadarkan kita semua bahwa perpecahan bukan hal yang tidak mungkin terjadi.
Perdebatan siapa calon presiden terbaik bagi Indonesia di tingkat nasional, tingkat provinsi, warkop , dan bahkan di dalam keluarga membuat suasana cukup panas saat itu. Saling klaim ,fitnah,berita bohong dan ujaran kebencian sangat mudah ditemukan di media sosial saat itu, sepertinya lebih panas di media sosial daripada debat Capres nya.Keadaan Pemilu kemarin mencoreng persatuan dan kesatuan Indonesia banyak orang yang hanya memikirkan golongannya masing-masing tanpa melihat kepentingan yang lebih besar.
Yang kemarin biarlah karena sudah terjadi kita jadikan pembelajaran untuk masa depan ,namun saat ini kita harus bersatu kembali dan lebih kuat dari sebelumnya tapi apa yang Indonesia perlukan untuk bersatu?
Apakah Indonesia memerlukan pemimpin yang tegas? tidak, apakah peraturan di Indonesia kurang tegas ? tidak juga. Indonesia membutuhkan musuh bersama.
Seperti halnya manusia yang memiliki jiwa kompetisi suatu negara juga pastinya memiliki harga diri untuk menang. Amerika Serikat menjadi negara adidaya karena mereka mempunyai musuh yang harus mereka waspadai Uni Soviet, India dengan Pakistan, Korea Selatan dan Korea Utara. Negara-negara itu terus berusaha agar tidak kalah dengan negara rival nya dan terjadi Konsolidasi internal di dalam negaranya.
Indonesia juga membutuhkan musuh bersama juga agar lebih bersatu dan maju. Bukan berarti Indonesia harus mencari masalah dengan suatu negara untuk mendapatkan musuh, itu tidak perlu karena musuh itu sudah ada di depan mata kita. Musuh itu adalah Kemiskinan,kebodohan,ketimpangan ekonomi ,korupsi,narkoba,dan masih banyak lagi semua itulah musuh bersama kita. Kita seharusnya bersatu menghadapi musuh itu bukan malah berkonflik dengan bangsa sendiri , kita semua masyarakat Indonesia adalah sekutu yang seharusnya bersatu melawan musuh bersama itu . Jangan sampai kita berkonflik dan menimbulkan perpecahan dan malah mengabaikan musuh bersama kita.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI