Apakah yang lebih egois dari kenangan? berlalu tapi tak pernah benar-benar berlalu. Selalu berhenti hanya untuk mengatakan "Lepaskan aku..." Kemarin, saat hujan hanya berupa mendung di langit. Ada cerita yang belum tuntas dikisah oleh matahari yang terlihat lebih semangat untuk secepatnya jatuh di timur. Sekian kali harus tetap mengandung sabar dalam dada. Kalau saja kuasa itu ada padaku, mungkin saja skenario telah berubah seperti yang semalam aku impikan. Atau aku akan mencuri-curi sedikit kuasa dengan berbohong pada kenyataan tentang perasaanku. Aku terlanjur mencintainya. Dia yang egois, egois dan egois. Adakah yang lebih egios dari kenangan? jika ada maka kenalkanlah padaku, aku ingin mencintainya. 17 oktober... Tempurung yang indah. @Image; koleksi pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H