Sebuah novel berjudul ‘5cm’ untuk kesekian kalinya telah rampung saya baca. Entah 5 atau 6 kali, yang terakhir tepat pada tanggal 12 November 2023 kemarin. Pada catatan review kali ini, saya akan membahas/mengulas serba-serbi novel karya Donny Dhrigantoro ini.
Novel yang telah diadaptasi menjadi film pada tahun 2013 ini, awalnya memang termasuk ke dalam golongan novel yang telat saya baca. Ingin membaca novel 5 cm, tapi sudah menonton filmnya sebuah problematika pelik, wkwkwk. Intinya saya agak segan menghambur-hamburkan uang untuk hal yang sama. Namun, karena beberapa alasan, penasaran lebih tepatnya, maka pada akhirnya saya pun membeli novel cetakan Grasindo ini.
Awalnya saya mengenal wujud novel ‘5cm’ ini ketika duduk di bangku SMK. Saat itu saya melihat seorang guru, Bu Prani (bukan nama sebenarnya), sedang membaca buku yang cukup tebal, bersampul hitam, misterius, ada angka 5 di sampulnya. Buku apa itu? Buku rukun Islam kah? Atau buku Pancasila? Setelah ditelisik lebih lanjut ternyata buku itu adalah buku novel yang diangkat menjadi film--yang cukup fenomenal--pada tahun 2013 berjudul ‘5cm’. Bisa dibilang fenomenal karena tema cerita yang diangkatnya tidak biasa, tentang ‘naik gunung’.
Singkat Cerita
Novel ini membahas tentang kisah persahabatan 5 orang anak manusia yang hidup di kota Jakarta. Kelimanya sudah sangat dekat dan akrab. Ke mana-mana selalu berlima, nongkrong, menghabiskan malam minggu, sekolah pun selalu bersama. Saling membagi keajaiban yang dimiliki masing-masing. Tepat! Keajaiban adalah kata yang terus digunakan si penulis untuk menggambarkan karakteristik kelima sahabat, kelima tokoh yang saling berbeda ini.
Pertama Zafran, dia adalah seorang seniman yang punya obsesi menjadi penyair. Kedua Genta, merupakan Alfa Male, leader-nya genk ini. Ketiga Arial, sosok binaragawan/bodyguard di tongkrongan, yang selalu makan makanan dengan kecap. Selanjutnya Ian, pria gendut penyuka film porno dan satu-satunya orang di genk ini yang belum lulus kuliah. Terakhir Riani, satu-satunya perempuan, cantik pula, yang rela bersedia gabung di grup yang mereka sendiri bersepakat menyebutnya dengan sebutan grup Power Ranger.
Seiring berjalannya cerita akan diperkenalkan pula tokoh-tokoh pendukung yang sangat penting pengaruhnya bagi kelima tokoh utama di atas. Seperti tokoh Sukonto Legowo (dosennya Ian), Dinda (adiknya Arial), Indi (pacarnya Arial), Citra (temannya Riani), Mas Gembul (supir angkot), dan Daniel (pendaki gunung).
Kelima sahabat ini memliki karakter yang berbeda, namun berhasil dibuat blend, oleh mas Donny. Pada awalnya novel ini mengisahkan tentang persahabatan mereka yang sempurna, dan bisa dibilang "ancur banget", khas kehidupan anak muda. Namun, di satu momen mereka akhirnya sadar bahwa kehidupan mereka tidak berkembang, di situ-situ aja.
Akhirnya, demi mengatasi hal itu, mereka pun sepakat untuk tidak ketemuan terlebih dahulu, selama 3 bulan. Hidup masing-masing, jangan sampai ada komunikasi dulu, dan tepat pada waktu pertemuan nanti momen itu mesti dirayakan.