Mohon tunggu...
Dede Rudiansah
Dede Rudiansah Mohon Tunggu... Editor - Reporter | Editor | Edukator

Rumah bagi para pembaca, perenung, pencinta kopi, dan para pemimpi yang sempat ingin hidup abadi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

6 Aspek Pemahaman dalam Kerangka UbD: Konsep dan Contoh Konkretnya

11 November 2023   00:27 Diperbarui: 11 November 2023   01:47 14596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konsep pemahaman dalam kerangka kurikulum UbD mencakup 6 aspek, yaitu 1) menjelaskan, 2) menafsirkan, 3) menerapkan, 4) memiliki perspektif, 5) dapat berempati, dan 6) memiliki pengetahuan diri. Jika murid sudah mampu mewujudkan 6 aspek tersebut maka berarti murid telah memahami suatu konsep atau hal secara utuh. Berikut merupakan contoh konkret murid dalam 6 aspek pemahaman UbD. 

  • Menjelaskan

Mengungkapkan pengetahuan/pendapat sendiri, mampu menjelaskannya secara rinci, dan mampu membuktikan pengetahuan tersebut dengan benar.

Contoh:

Konteks: Penggunaan kata benda dalam kalimat. Murid yang sudah memahami penggunaan kata benda dalam kalimat akan bisa menjelaskan kata benda secara definitif dengan bahasa mereka sendiri, baik secara lisan maupun tulisan.

Murid menjelaskan: Saat ini kita sedang membahas tentang penggunaan kata benda dalam kalimat. Kata benda adalah kata yang merujuk pada nama orang, hewan, benda, atau konsep abstrak. Contoh kata benda adalah "meja", "kucing", "matahari", dan "kebahagiaan". Kata-kata ini dapat  digunakan dalam kalimat untuk memberikan informasi tentang objek yang sedang dibicarakan. Misalnya, dalam kalimat "Saya membeli meja baru untuk ruang kerja saya", kata "meja" merupakan kata benda yang menjelaskan objek yang dibeli. Penggunaan kata benda sangat penting dalam Bahasa Indonesia karena membantu kita untuk mengungkapkan ide dan informasi secara jelas dan akurat dalam kalimat.

  • Menafsirkan

Menawarkan terjemahan yang tepat.

Contoh:

Konteks: Menyimpulkan pesan dari teks yang dibaca. Murid yang sudah memahami bagaimana menyimpulkan pesan dari teks yang dibaca dapat menafsirkan atau menceritakan suatu ide/tulisan yang sudah dibacanya dengan penuh makna, baik secara lisan maupun tulisan.

Murid menafsirkan: Dari teks yang dibaca, saya memahami bahwa penulis berusaha untuk menyampaikan pesan tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Penulis menggambarkan situasi di mana lingkungan yang kotor dan tidak terjaga dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan dan lingkungan. Misalnya, ia menulis bahwa "sampah yang dibuang sembarangan dapat menyebabkan air tercemar dan menimbulkan penyakit". Dari sini, bisa dipahami bahwa penulis ingin menyampaikan pesan: kita harus membuang sampah pada tempatnya agar tidak mencemari lingkungan dan mengurangi risiko penyakit. Selain itu, dalam keseluruhan teks, penulis juga menggunakan berbagai contoh dan penjelasan untuk membuktikan bahwa menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan itu sangat penting. Oleh karena itulah, kita harus mengambil tindakan untuk memelihara lingkungan agar tetap sehat dan lestari.

  • Menerapkan

Secara efektif dapat menggunakan apa yang mereka ketahui dalam konteks nyata atau dapat menerapkan konsep berdasarkan pemahaman teori atau petunjuk prosesur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun