Mohon tunggu...
Dede Rudiansah
Dede Rudiansah Mohon Tunggu... Editor - Reporter | Editor | Edukator

Rumah bagi para pembaca, perenung, pencinta kopi, dan para pemimpi yang sempat ingin hidup abadi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Peran Guru Masa Kini: Pengajar, Katalisator, Fasilitator, Penjaga Gawang, & Penghubung

3 Februari 2023   12:00 Diperbarui: 3 Februari 2023   12:53 1275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peran Guru Masa Kini: Pengajar, Katalisator, Fasilitator, Penjaga Gawang, & Penghubung

Pada dasarnya, selain sebagai sosok yang memberikan pengajaran seorang guru juga memiliki beragam peran yang harus bisa dilakukannya. Secara umum tugas atau peran guru adalah (1) sebagai pengajar, (2) sebagai katalisator, (3) penjaga gawang, (4) fasilitator, dan (5) sebagai penghubung.

Sebagai pengajar, seorang guru harus mampu menyampaikan mata pelajaran agar dapat dimengerti dan dipahami murid. Sebagai katalisator, seorang guru harus mampu mengidentifikasi, menggali, dan mengoptimalkan potensi murid. Sebagai penjaga gawang, maksudnya seorang guru harus mampu menjaga dan membantu murid untuk bisa menyaring pengaruh-pengaruh negatif. Sebagai fasilitator, maksudnya seorang guru harus mampu membantu murid dalam proses pembelajaran, menjadi teman diskusi, teman bertukar pikiran, dll. Sebagai penghubung, guru mampu menghubungkan murid dengan sumber-sumber belajar yang beragam, baik di dalam maupun di luar sekolah, baik dengan cara konvensional maupun cara digital.

Dalam menyambut abad 21 guru pun dituntut untuk mampu menyiapkan murid agar memiliki kecakapan abad 21, yaitu berpikir kritis dan analisis, kreatif dan inovatif, komunikatif, serta kolaboratif. Selain itu, seorang guru secara teknis dalam menghadapi peserta didik juga harus bisa (1) memberikan kesempatan (opportunities), (2) memberikan pengakuan (recognition), (3) mendukung interaksi (interaction), dan (4) memberikan contoh (modeling).

Memberikan kesempatan, misalnya dengan memberikan ruang agar murid bisa berkembang sesuai dengan minat, potensi, dan karakteristiknya masing-masing. Memberikan kesempatan untuk bisa mengemukakan pendapat dan mengaktualisasikan dirinya secara benar dan selamat. Memberikan pengakuan, misalnya dengan memberikan apresiasi terhadap setiap capaian murid, walaupun capaian tersebut hanyalah perkara kecil/sederhana. Hal ini bisa diwujudkan baik secara verbal maupun secara tindakan dengan memberikan hadiah dan lain sebagainya. Mendukung interaksi, selain menyampaikan pembelajaran (kognitif) seorang guru juga harus mampu mengondisikan kelas atau menciptakan suasana pembelajaran yang mendukung agar kemampuan sosial-emosiaonal murid bisa berkembang.

Kemudian, memberikan contoh jelas merupakan hal yang paling utama bagi seorang guru. Seorang guru adalah role model bagi para muridnya karena setiap tindak tanduknya merupakan validasi atas konsep yang memang harus dilakukan oleh seorang manusia. Oleh karena itu, selain harus bisa menyampaikan konsep-konsep baik seorang guru juga harus bisa menerapkan dan mencontohkannya kepada para murid. Ingat apa yang diucapkan pengaruhnya tidak lebih kuat dari apa yang ditampakkan/dicontohkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun