Mohon tunggu...
Dede Rudiansah
Dede Rudiansah Mohon Tunggu... Editor - Reporter | Editor | Edukator

Rumah bagi para pembaca, perenung, pencinta kopi, dan para pemimpi yang sempat ingin hidup abadi.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Pengabdi Setan 2, Sebagus itukah? Review dan Teori Lengkap Pengabdi Setan 2 Communion

10 Agustus 2022   00:04 Diperbarui: 10 Agustus 2022   22:35 1539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yang jika boleh berteori bahwa tokoh Bhatara yang diperankan Fachri Albar ini, mungkin sekali merupakan representatif dari Dewa (kebaikan) yang ada di semesta PS itu sendiri, yang terus bergandengan tangan dengan iblis (kejahatan), representatif dari tokoh Darminah yang diperankan Asmara Abigail. Keduanya selalu ditampilkan bersama, yang mungkin maksudnya adalah sebagai simbol keseimbangan.

Kedua tokoh ini unik, karena digambarkan sebagai pasangan yang super misterius (dari PS1 sampai dengan PS2) mereka ada di setiap event penting, berumur panjang, dan bahkan di film Pengabdi Setan tahun 1980 tokoh Darminah itu jelas-jelas disebut sebagai iblis yang senang menggoda iman manusia.

Untuk sementara, inilah teori sotoy yang menurut saya masuk akal. Adapun untuk teori yang juga bertebaran soal akhir dunia, kemudian perang antara Ian sebagai Mahdi palsu dengan Wisnu sebagai Mahdi asli tampaknya agak suuusah, walaupun tidak menutup kemungkinan bisa mengarah ke sana. 

Tapi yaa untuk melanjutkan cerita di next Pengabdi Setan tampaknya sulit kalau hanya mengandalkan 1 film lanjutan saja (PS3) terlebih semua jawaban di PS1 dan PS2 tampaknya menuntut untuk dipecahkan. Setidaknya kalaupun hendak dibuat trilogi, mungkin PS3 nanti bisa dipecah jadi dua bagian (part) seperti film ketiga Hunger Games (?).

Intinya jika ditanya bagus tidak film ini? Jelas jawabannya adalah spektakuler, super bagus. PS2-seperti film-film bang Joko pada umumnya-selalu menerapkan standar film yang tinggi. Walaupun di film ini tetap ada beberapa yang kurang, menurut penilaian subjektif saya, tapi ya sepertinya masih bisa terobati oleh beberapa aspek cinema.

Di luar itu semua bang Joko, di setiap karyanya selalu saja bisa membuktikan bahwa apa yang ia kerjakan itu berasal dari hati dan dikerjakan sepenuh hati. Ia juga berhasil membuat penonton percaya bahwa dia memang cinta dengan dunia cinema.

Skor film: 8/10

Wajib ditonton secara berjamaah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun