Mohon tunggu...
Dede Rohiman
Dede Rohiman Mohon Tunggu... -

Penerus Oemar Bakri

Selanjutnya

Tutup

Balap

Apa Benar, 1+2+3+4+5 = 15?

16 November 2012   02:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:16 5
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Balap. Sumber ilustrasi: PEXELS/Pedro Sandrini

Maman yang baru saja lulus sarjana dengan optimis mengikuti test penerimaan pegawai yang akan ditempatkan dibagian keuangan.
Pada saat interview dia ditanya " apa yang akan kamu lakukan dalam memback up pimpinan dalam pengelolaan keuangan ? , Maman sejenak berpikir lalu menjawab " saya akan memberikan laporan yang sebenar-benarnya Pak " Oh....begitu bagus, hati-hati dalam penghitungan jangan sampe salah.
Lalu bertanya lagi " coba kamu jawab secara cepat 1+2+3+4+5 = berapa ? Si Maman dengan cepat menjawab " 15 Pak " Aduh ...apa bener itu coba pikir lagi ! Simaman bingung memang beberapa kali dihitung sampe.pake calkulator tetap isinya 15.
Saking bingungnya dia menjawab secara spontan " 16 Pak " itu salah Man .masih kurang. Coba pikir lagi ! Si Maman berpikir sejenak " 14 Pak " ah ... Itu mah kamu korupsi Man ! Aduh bener- bener saya bingung Pak , bener saya gak tahu Pak .
Setelah itu di keluar ruangan. Di luar dia menggerutu " sinting kali orang itu " ucapan si Maman terdengar oleh seorang staf , dia ditegur " heey mas, kalau nyari kerja jangan begitu , memangnya kenapa ? Si Maman mulai emosi sambil menjawab " saya ini jelek jelek sarjana Akutansi masa semua jawaban saya salah ! Sinting itu penguji " kata si Maman marah.
Staf itu menenangkan si Maman " sabar mas, coba masuk lagi dan minta maaf tadi salah hitung " , "dan katakan jawabannya TERSERAH BAPAK DAN BAPAK MAU BERAPA ? Tiru mas , tapi itu kalau mas butuh kerjaan.
Si Maman merenung membayangkan kalau jadi pengangguran dan akhirnya dia Nurul masuk lagi ke ruangn .
" Maaf Pak tadi saya salah jawab " katanya
" kalau kamu bener ingin kerja di sini beri jawaban yang memuaskan saya, jadi 1+2+3+4+5 berapa?
" terserah bapak saja, bapak mau berapa ?."
" Nah begitu itu, baru saya senang dan tenang kamu mengerti kebutuhan pimpinannya , kamu saya terima kerja di sini besok mulai kerja ya !
Alamaaaaaaaa sebegitu rusaknya negeri ini
Alamaaaaa. Sebegitu rusak negeri ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun