Dulu ada sosok karismatik yang berdiri tegak di pinggir lapangan saat Manchester United bertanding. Seorang pria yang berasal dari Skotlandia Bernama Sir Alex Ferguson. Sir Alex Ferguson dianggap sebagai salah satu pelatih terbaik yang mampu memenangkan banyak gelar bergengsi saat menangani sebuah klub.
Dibalik kesuksesannya dalam memenangkan gelar bergengsi, Sir Alex Ferguson atau yang biasa di sapa Fergie itu mempunyai sebuah teknik yang Bernama Hairdryer Treatment. Teknik tersebut berguna untuk mengevaluasi pemain yang tampil kurang maksimal, lalu apa sebenarnya inti dari teknik Hairdryer Treatment ini?
Istilah Hairdryer Treatment digunakan dalam sepak bola untuk menggambarkan sebuah teguran verbal yang berisi makian dengan cara berteriak kencang. Teknik ini biasanya digunakan oleh seorang pelatih kepada pemain tertentu atau kepada seluruh pemain yang berada di dalam ruang ganti. Hairdryer Treatment adalah sebuah metafora yang menyamakan teriakan sang pelatih dengan panasnya dorongan udara dari sebuah pengering rambut atau hairdryer.
Sir Alex Ferguson sendiri lekat dengan teknik ini karena dia merupakan pelatih yang bertipikal keras, dia tak segan – segan mengeluarkan kritik pedas kepada pemain – pemainnya, Fegie pun tak keberatan jika dia disebut sebagai pelatih yang kejam. Baginya kejam merupakan hal yang harus dilakukan agar tim dapat mempertahankan kemenangan dan membentuk mental pemain yang kuat.
Teknik ini diyakini menjadi kunci kesuksesan Fergie dalam memenangkan liga Champions Eropa pada tahun 1999. Hairdryer Treatment yang digunakan oleh Fergie sukses menciptakan pemain – pemain dengan mental juara seperti Cristiano Ronaldo.
Namun diakhir karir kepelatihannya di Manchester United, Fergie sudah jarang menggunakan teknik Hairdryer Treatment, bagi Fergie sepak bola modern sudah tidak cocok dengan teknik Hairdryer Treatment, Fergie juga mengatakan bahwa mental pemain masa kini tidak sebaja mental pemain 10 atau 20 tahun lalu, hal itulah yang membuat Fergie mulai meninggalkan teknik Hairdryer Treatment.
“aku mengamatinya dari tahun ke tahun, hingga beberapa musim lalu aku sadar pemain masa kini lebih rapuh. Tentu bukan solusi yang tepat jika metode itu digunakan saat mental sedang buruk karena tertinggal.” – Sir Alex Ferguson
Fergie menjelaskan menurutnya mental pemain masa kini banyak dipengaruhi oleh faktor ekonomi, ia berujar dengan kondisi ekonomi pemain sepak bola masa kini yang jauh lebih baik, terkadang fokus mereka tidak terarah, sehingga pada saat tim tertinggal dan dimarahi pemain justru lemas atau kesal.
Setelah memutuskan untuk pensiun pada tahun 2013, pada sesi konferensi pers sebelum melakukan pertandingan terakhirnya melawan West Bromwich Albion, Sir Alex Ferguson mendapat kejuatan unik dari para jurnalis. Para jurnalis itu melakukan pidato singkat untuk penghormatan kepada Fergie dan setelah itu para jurnalis menghadiahi Fergie dengan sebotol Wine merah dan sebuah kue berbentuk hairdryer berwarna merah lengkap dengan logo Manchester United.
Itulah teknik Hairdryer Treatment dari sang pelatih legenda setan merah Sir Alex Ferguson.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H