17 Juli 2021
Literasi merupakan faktor esensial dalam upaya membangun fondasi yang kokoh bagi terwujudnya masyarakat berpengetahuan dan berkarakter. Tidak hanya sekedar membaca,menulis,dan berhitung. Literasi ternyata mampu membentuk sikap cognitive skills yang tercermin pada kemampuan mengidenfikasi, memahami,dan menginterprestasikan ke dalam kegiatan-kegiatan produktif yang memberi manfaat sosial dalam kehidupan sehari-hari.
Program literasi pada umumnya berorientasi pada murid atau pelajar. Melibatkan anak-anak dalam kegiatan literasi bertujuan untuk membangun semangat berliterasi sejak dini dengan mengenalkan bahan bacaan atau informasi yang berkembang saat ini. Membangun budaya literasi bagaikan jantung dalam tubuh manusia.Sebuah komponen penting yang menentukan keberlangsungan kehidupan. Tanpa adanya gerakan literasi di lingkungan masyarakat maka tingkat baca tulis akan mengalami kemunduran yang berdampak meningkatkan angka buta huruf.
Puluhan ton buku diangkut ke penjuru negeri pada tanggal 17 setiap bulan tanpa biaya kirim sepeserpun, kegiatan ini adalah untuk mendorong minat baca di berbagai pelosok.Peruangan dalam membangun budaya literasi ke berbagai pelosok negeri ini sangat membutuhkan kesabaran,kreatifitas,dan konsistensi dalam mengambil setiap keputus, tentunya selain para guru yang ada di pelosok negeri membantu mengembangkan kegiatan ini sangat baik bila mahasiswa sekitarpun ikut membantu keberhasilan program ini.
Pengiriman gratis ini berlangsung sejak 2017.Tecatat hingga februari 2018 telah terkirim lebih 123 ton buku secara gratis.
Sebelum terselenggaranya pengiriman buku ke berbagai pelosok angka literasi di indonesia cukup memprihatinkan.Berdasarkan data statistik UNESCO, indonesia berada pada urutan 60 dari 61 negara dengan literasi rendah.Kenyataan diatas menjadikan cambuk untuk kita semua.Penyebab minat baca masyarakat indonesia rendah adalah:
1.Akses buku dan bacaan yang belum merata
Jaringan toko buku cukup terbatas dan tidak merata ke seluruh daerah di indonesia,jumlah perpustakaan dan taman baca yang juga belum menjakau ke seluruh wilayah hingga ke daerah terpencil.Maka dari itu untuk mengakses atau membeli buku bacaan cukup sulit.
2.Harga buku yang mahal
Masyarakat jarang ke toko buku bukan karena malas membaca,tetapi enggan membeli buku-buku yang harganya mahal.
Maka dari itu angka literasi yang memprihatinkan di indonesia sebenarnya bukan hanya timbul dari masyarkatnya saja melainkan 2 faktor diatas menjadi alasan yang cukup kuat dengan angka prihatin literasi di indonesia.