Mohon tunggu...
dede kusyanto
dede kusyanto Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mitos Jurnalisme

8 Juni 2016   02:10 Diperbarui: 8 Juni 2016   02:21 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: rubrik.okezone.com

RANGKUMAN ISI BUKU MITOS JURNALISME 2016

KARYA DUDI SABIL ISKANDAR DAN RINI LESTARI

Oleh  : Dede Kusyanto

N.I.M : 1471511889

  • TENTANG PENULIS

Dudi Sabil Iskandar, Lahir di Bandung pada 5 Maret 1972. Menyelesaikan kuliahnya di jurusan Dakwah Fakultas Ushuluddin Institut Agama Islam Negeri (IAIN) pada tahun 1996. Melanjutkan pendidikan ke tingkat magister di Pascasarjana Universitas Mercu Buana pada tahun 2012, dengan spesialis Political Communication. Sejak Maret 2012, menjadi pengajar di Fakultas Ilmu Komunikasi di Universitas Budi Luhur. Selama 12 tahun menjadi wartawan di berbagai media cetak dan online. Puluhan tulisan dimuat di Kompas, Koran Tempo, Media Indonesia, Jurnal Nasional, Republika, Seputar Indonesia, Sinar Harapan Pikiran Rakyat, dan Majalah Panji Masyarakat, serta di beberapa jurnal ilmiah komunikasi.

Sudah sembilan buah buku yang telah ditulis dan dieditnya. Antara lain; Rekonstruksi Nilai Dasar Perjuangan (NDP) HMI bersama Andito (1998), Keajaiban di Tanah Suci Saat Haji dan Umrah (2004), Haji ; Antara Aroma Bisnis dan Tarikan Spiritual (Editor) (2005), Menggapai Demokrasi; Jejak Politik HR Syaukani bersama Hery Susanto dan Ali Amran Hasibuan (2006), Perjalanan Sebuah Bangsa; Catatan 80 Tokoh Nasional (2008) bersama Dwi Agus Susilo dan Masad Masrur (2013), dan Jejak Prestasi Olahraga Indonesia; SEA Games, Asean Games, dan Olimpiade 1951-2011 (2012), KNPI; Sebuah Analisis tentang Sebuah Konflik, Media, dan Paradigma (bersama Dwi Agus Susilo dan Masad Masruru, 2013), serta Dari Bangku Sekolah ke Medan Perang (bersama Israr Iskandar, 2013), Keruntuhan Jurnalisme (2015). Dan buku ini adalah buku keduanya yang merupakan karya intelektual yang ditulisnya bersama Rini Lestari.

Rini Lestari, Lahir di Gunung Kidul pada 1 September 1977, Pendidikan S1 Public Relations Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Budi Luhur, S2 Program Pascasarjana Magister Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur. Saat ini beliau merupakan Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur.

Beberapa karya yang dipublikasikan antara lain: Peran dan Fungsi Humas Badan Pengawas Pemilu dalam Meningkatkan Citra pada Jurnal Communication vol.2 nomor 1 April 2011, Paradigmatis Fenomenologi Dalam Ilmu Komunikasi pada Jurnal Semiotika vol.7 no.1 Juni 2013, Efektifitas Terpaan Iklan Layanan Masyarakat Tentang Ketertiban Lalu Lintas dalam Membentuk Pengetahuan dan Sikap Pada Pelajar SMA di Jakarta Selatan di Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Universitas Budi Luhur 10 Mei 2014, dan Relasi Pelanggaran Content Televisi dan Komodifikasi Media (Studi atas Pelanggaran Program Acara Televisi Nasional dalam Perspektif Ekonomi Politik Media) di Jurnal Avant Garde vol.2 no.1 Juli 2014.

  • ISI BUKU

Era reformasi membuka peluang untuk terbukanya alam kebebasan pers. Pers yang selama orde baru seolah “disetir”, kini menemui kebebasan. Pers seakan menemukan rohnya sebagai penyuara fakta dan kebenaran. Namun apakah saat ini pers sudah benar-benar menyuarakan fakta dan kebenaran?

Momentum pemilihan umum legislatif dan pemilihan presiden 2014 seolah menunjukkan dengan gamblang bahwa pers Indonesia belum sepenuhnya netral, objektif dan independen. Pers seolah terbelah menjadi dua, masing-masing mendukung salah satu calon. Dalam hal itu, subjektivitas dukungan. Parahnya lagi, kondisi ini terjadi hampir di setiap pemberitaan. Mulai dari media cetak dan elektronik. Pemberitaan yang disajikan sering ditambahi “bumbu-bumbu” yang kadang tidak objektif dan sering ditemukan berita yang tidak cover both side.

Buku ini mencoba menelaah jurnalisme secara detail. Fokus utamanya adalah dari sisi konten berita yang disajikan. Buku ini mengangkat berita yang dibenturkan dengan mitos, sehingga akan terlihat, berita mana yang benar-benar produk jurnalisme murni dan berita yang hanya sekedar mitos.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun