Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?
Filosofi Ki Hajar Dewantara, terutama melalui konsep Pratap Triloka (yang terdiri dari Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, dan Tut Wuri Handayani), memiliki kaitan yang mendalam dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin. Berikut adalah penjelasan kaitannya:
Ing Ngarsa Sung Tuladha (di depan memberi teladan):
Seorang pemimpin harus bisa menjadi teladan bagi bawahannya. Pengambilan keputusan yang baik mencerminkan integritas, tanggung jawab, dan moralitas yang tinggi, sehingga bisa menjadi contoh bagi tim. Pemimpin yang mampu mengambil keputusan dengan bijak akan menginspirasi dan membentuk standar moral yang akan diikuti oleh timnya.
Ing Madya Mangun Karsa (di tengah membangun semangat):
Dalam pengambilan keputusan, pemimpin tidak hanya bertindak sebagai figur otoritatif, tetapi juga sebagai fasilitator yang mendukung dan memotivasi orang-orang di sekitarnya. Pemimpin yang berada "di tengah" memberikan kesempatan kepada tim untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan, sehingga mereka merasa dilibatkan dan termotivasi untuk mencapai tujuan bersama.
Tut Wuri Handayani (di belakang memberikan dorongan):
Ketika keputusan telah diambil, pemimpin harus berada di belakang untuk mendukung pelaksanaan keputusan tersebut. Pemimpin tidak mendominasi, tetapi memberikan kebebasan kepada tim untuk mengembangkan kreativitas dan inisiatif, serta mendukung mereka agar tetap berada di jalur yang benar. Pendekatan ini memungkinkan anggota tim berkembang secara mandiri dan bertanggung jawab atas peran mereka.
Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?
Nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita memiliki pengaruh mendalam terhadap prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan keputusan. Nilai-nilai ini membentuk kerangka berpikir, keyakinan, dan prioritas pribadi yang akhirnya mempengaruhi bagaimana kita mengevaluasi situasi dan memilih tindakan.
Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi 'coaching' yang telah dibahas pada sebelumnya.