Mohon tunggu...
dede nurjanah
dede nurjanah Mohon Tunggu... Lainnya - Baarokallah

Happy writing

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Merdeka tapi Tersiksa

17 Agustus 2024   07:24 Diperbarui: 17 Agustus 2024   07:40 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Merdeka tidak selamanya bahagia. Merdeka dalam artian luas cakupannya adala terbebas. Merdeka sesungguhnya adalah lepas dari keterpurukan dan ancaman. Ibarat seseorang yang terbebas dari segala bentuk ketidaknyamanan atau kediktatoran, bagai membuka jendela  untuk menghirup udara yang segar,  di depannya itu adalah pemandangan sawah hijau membentang, yang sangat indah di sertai kicauan burung- burung bersahutan. 

  Bebas dari rongrongan penindas. 

Hari ini, Sabtu tanggal 17 Agustus 2024, bangsa Indonesia memperingati hari kemerdekaannya yang ke -79. 

Usia 79 bila di kategorikan sebagai manusia adalah  manula, manusia lanjut usia. 

Bangsa Indonesia sudah lama merdeka, namun realitanya masih banyak rakyatnya hidup dalam bayang-bayang penindasan, keterpaksaan, ketidaknyamanan, terbelenggu dalam  lingkungan rumah, tangga maupun dalam berkarya. 

 Di perlukannya hubungan komunikasi yang baik antar keluarga, lingkungan, juga pemerintahan. 

Banyak sekali berita mengenai kebebasannya yang masih di renggut. Di antaranya adalah peraturan-peraturan yang memberatkan masyarakatnya. Terutama kaum hawa. Dalam hal ini adalah peraturan adanya larangan memakai jilbab bagi setiap paskibra muslimah.

 Walaupun peraturan ini bergulir dan banyak  penolakan ketidaksetujuan  dan tidak mendapat dukungan dari ulama juga masyarakat muslim  umumnya, namun sikap yang apatis dari pemangku jabatan menyebabkan rasa kemerdekaan bangsa ini sedang tidak baik-baik saja. Belum selesai kemerdekaan dari rasa aman terhadap berbagai  pungli, kini bertambah lagi kebebasan yang membelenggu diri pribadi. Berhijab dalam rangka memenuhi tuntunan agama, namun berubah menjadi  penekanan Semoga tidak terealisasi dan tidak jadi di eksekusi oleh peme.  Kobarkan semangat kebenaran adalah bukti kemerdekaan yang sesungguhnya. Merdeka dari dan berbagai an aman, tantangan dan hambatan . Salam perjuangan generasi Indonesia berhak dan layak bahagia. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun