Mitos atau Fakta Adanya Hari, Tanggal dan Bulan Sial?

Seiring perkembangan zaman gaya dan pola hidup berubah mengikuti arus modernisasi.  Maka sudah tidak di gaungkan lagi apa itu kata pamali. Sebagian orang masih menganut budaya temporer atau tempo doelo. 

Apa itu pamali? " Bukan paman suka oli ya teman. Pamali masih sering kita dengar di daerah suku Sunda. Yang artinya adalah sebuah pantangan atau larangan.  Misalkan berdiam diri di pintu, nanti jodohnya sulit. Masuk tidak  keluar juga tidak (jodoh jadi  tak kunjung datang), bila sedang hamil bajunya di sematkan  gunting agar tidak di ganggu makhluk halus jabang bayinya.  Bila berkaca pada dalil atau hadits nabi itu tidak ada sama sekali. Namun itulah terjadi 

 Pepatah orang tua jaman dulu,banyak sekali kebenarannya, dan  terjadi. Sehingga anak jaman dulu manut atau nurut pada semua perintah orang' tua dan guru tanpa banyak bertanya mengapa dan bagaimana.

Seiring perkembangan zaman dan pengetahuan agama setiap manusia semakin bertambah baik, pola pikir dan kecerdasannya pun berkembang, maka rasa  sugesti yang mendominasi pikiran, kepercayaan  masing-masing individu pun berkembang baik. 

Walau masih banyak yang menganut paham tradisi mitos seperti di atas. Sehingga apabila benar-benar fakta, kita hanya bisa mengelus dada sambil ucapkan astaghfirullah.  Dan alhamdulillah bila benar terjadi dalam posisi baik. 

Lalu apakah mitos atau fakta ada hari, tanggal dan bulan pembawa sial?

Bila kita kaji berdasarkan hukum agama Islam, semua hari, tanggal dan bulan itu baik. Allah Subhanahu wata'ala tidak memberikan  atau menurunkan suatu musibah atau ujian di muka bumi ini  kepada semua hamba-Nya  berdasarkan  kriteria hari, tanggal dan bulan kesialan. Semuanya menuju kebaikan,  kemanfaatan  demi kebahagiaan ummat-Nya. 

Hanya saja, kita sebagai orang awam terkadang di hubung-hubungkan dengan pas hari kejadian musibah itu terjadi. Misalkan menurut ramalan primbon kejawen, bahwa hari lahirnya Selasa itu api. Selalu auranya panas. Maka orang yang lahir hari Selasa merasa malu dan tidak percaya diri. Kemudian menurut ramalan bintang bahwa yang lahirnya pada bulan desember bintangnya sagitarius orangnya bijaksana cinta kejujuran. Maka orang yang lahirnya pada bulan tersebut merasa percaya diri dan merasa itu fakta. 

Dalam kehidupan sehari-hari mindset atau pola pikir, sugesti kita dalam memahami suatu perkataan bisa menjadi benar dan sesuai kenyataan. Maka dari itu munculah kesimpulan adanya mitos dan fakta tersebut. Maka dari itu kita harus selalu menjaga lisan dan pemikiran kita untuk selalu positif thinking atau berbaik sangka agar yang kita hasilkan  baik juga. 

Apabila bangun tidur, kita ucapkan terima kasih rasa syukur kita panjatkan kepada Allah,  Tuhan pemilik alam semesta.  Kemudian ucapkan terima kasih pula kepada anggota tubuh kita mulai dari panca indera, hingga anggota tubuh lainnya. Kemudian bangkit dari tempat tidur melakukan aktivitas rutinnya. 

 Jalani  semua hidup dengan penuh makna, penuh kebaikan dan kesyukuran. Apalagi masih ada yang percaya bahwa adanya mitos dan fakta, boleh-boleh saja menerima asalkan tidak percaya seratus persen. Karena sejatinya tidak ada yang namanya kesialan. Semuanya Allah Subhanahu wata'ala berikan kemudahan dan kebaikan untuk hamba-Nya. Tinggal bagaimana kita bisa menerima kenyataan tanpa di hubung-hubungkan. Semoga bermanfaat. Semoga sehat dan bahagia selalu.