Mohon tunggu...
dede nurjanah
dede nurjanah Mohon Tunggu... Lainnya - Baarokallah

Happy writing

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Anak Mengalami Perundungan di Sekolah

3 September 2021   04:40 Diperbarui: 3 September 2021   05:16 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sahabat kompasiana yang budiman..., Pernahkah memiliki anak atau saudara atau teman yang pernah mengalami masa perundungan? karena penyebabnya di bully oleh teman sekolah atau kuliah bahkan teman kerja yang profesinya lebih tinggi pun ada yang mengalami hal serupa.

Anak pertama saya, ketika kelas dua SMA pernah mengalaminya  Setelah di telusuri dan di amati, faktor penyebabnya adalah karena usia putera saya paling muda di kelasnya. 

Namun ketika  masih  kelas satu SMA, putera saya alhamdulillah tidak mengalaminya. Karena pada waktu itu masih menjabat sebagai ketua kelas. Jadi Mungkin tidak berani.

Ketika naik  kelas dua SMA, yang memilih ketua kelas bukan lagi guru kelas, namun warga kelas. Di situlah mulai ujaran kebencian dan bully hingga menyendiri di jalani oleh putera saya. Alhamdulillah , walau putera saya diam dan pendiam anaknya, namun aktif di berbagai organisasi sekolah.

Sehingga ketika  dalam ekstra kokulikulernya, putera saya hampir semua mengikutinya. Dari mulai  terpilihnya menjadi paskibra inti, ketua Rohis,  anggota osis bahkan karate ikut aktif di sekolahnya, walau sebelum masuk SMA.

Jadi ketika mengalami perundungan di kelas, putera saya masih bisa menyalurkan pikiran dan perasaannya atau rasa ketidaknyamanan  di kelas di salurkan lewat keaktifannya di luar kelas. 

Jadi ketika reunian sampai sekarang lebih mendominasi teman satu alumni dari berbagai kelas.

Jika hal ini di alami oleh putera dan puteri bapak atau ibu di anjurkan saja  untuk aktif di organisasi yang ada di sekolahnya.

Jadi ketika merasa di asingkan atau di kucilkan Bahkan di bully habis-habisan, masih ada teman atau kawau yang cate dan peduli tentang dirinya. Sehingga rasa percaya diri dan keberadaannya tidak terlalu di sakiti atau di acuhkan. 

Bahkan bisa menjadi cambuk untuk menunjukan prestasi bela diri seperti putera saya ini. Sekian terima kasih semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun