Mohon tunggu...
dede nurjanah
dede nurjanah Mohon Tunggu... Lainnya - Baarokallah

Happy writing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pendidkkan Karakter Merajalela

14 Agustus 2021   13:19 Diperbarui: 14 Agustus 2021   13:27 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pendidikan karakter bangsa Indonesia sudah terkenal sejak zaman nenek moyang kita seorang pelaut hingga zaman kemerdekaan dan kekinian yang terkenal dengan budaya tepo seliro. Ramah sopan dan santun. Begitu penilaian negara lain terhadap masyarakat Indonesia yang mempunyai ciri berbudi pekerti luhur dan terpuji.

Contohnya saja, jika berpapasan saling tegur sapa sambil melambaikan tangan bahkan berjabatan tangan.

Masih banyak lagi dari cara jalan pun bila melewati kerumunan orang atau yang lebih tua, mengucapkan " permisi" sambil membungkukkan badan.

Cara berbicara dengan teman, orang tua ataupun yang sebaya ada cara dan etikanya

Selama pandemi sekolah dinadakan secara daring virtual dan pembelajaran jarak jauh(pjj), semenjak itu pula pendidikan karakter anak Indonesia mulai menurun atau merosot. Mengapa demikian? Apa dampak dan penyebabnya?

Baiklah akan saya sampaikan menurut pengamatan saya yang telah di lihatnya dalam keseharian putera-puterinya maupun di lingkungan tempat tinggalnya.

Pertama, mereka jarang menerapkan bertemu dengan gurunya di sekolah sehingga jika akan bepergian menjadi lupa ataukah sengaja tidak mau salim kepada ayah bundanya dengan alasan masih corona.

Jika bertemu dengan yang lebih tua atau yang biasa kenahanua cukup menganggukanbkepala itupun masih untung karena sebagian lain lagi bablas saja.

Dalam hal berbicara, jika budaya mass lalu yang penuh malu dan hormaat pada guru, menunduk malu jika di ajak berbicara, namun kini zaman milenial mendapat pergeseran moral yaitu berani menatap bahkan bberadu argumen .

Masih banyak lagi yang methode atau caranya yang etis maiupun yang belum  etis sl cara kacamata saya. Sudah dulu ya, ada tamu. Nanti kita lanjut.Terima kasih

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun