DESKRIPSI TRAPESIUM USIA
Sejak TK Alhamdulillah saya termasuk murid yang memiliki prestasi baik, selalu nomor 1. Masuk ke jenjang Sekolah Dasar, pada saat menerima Buku Raport pertama kali di kelas 1, saya sangat bahagia karena dalam Buku Raport tersebut saya memperoleh Rangking 1. Kebahagiaan tersebut terus berlanjut hingga kelas 3. Orang tua
 dan keluarga pun merasa bangga dengan prestasi yang saya peroleh. Setiap acara kenaikan kelas, saya selalu naik panggung untuk menerima hadiah. Kebanggaan terpancar dari keluarga dan diri saya sendiri karena memperoleh hadiah yang disaksikan oleh banyak orang. Para guru pun memberikan pujian atas prestasi yang saya peroleh.
Namun ketika kelas 4 pada caturwulan pertama, saya merasa sedih dan kecewa melihat Buku Raport saya yang di sana tercantum bahwa saya memperoleh Rangking 3. Saat itu saya sangat benci kepada Guru Wali Kelas yang telah memberikan Rangking 3 kepada saya. Selanjutnya pada caturwulan ke-2 saya bisa memperbaiki Rangking saya, meskipun sedikit kurang memuaskan, karena saya memperoleh Rangking ke-2. Memasuki caturwulan ke-3, saya berpikir untuk bisa kembali meraih Rangking 1.
Akhirnya saya memberanikan diri untuk berkomunikasi dengan Guru Wali Kelas saya saat itu. Setelah adanya komunikasi tersebut, akhirnya waktu itu saya dapat memahami bahwa hal tersebut terjadi karena kesalahan saya sendiri yang terlalu terlena dengan kebiasaan Rangking 1 sehingga kurang fokus dalam belajar. Akhirnya saya bisa memperbaiki diri berkat nasihat dari Guru Wali Kelas 4 saya saat itu dan pada triwulan ke-3 saya kembali mendapatkan Rangkin 1.
Ternyata ada hikmah yang besar dibalik itu semua, sehingga motivasi belajar saya kembali bangkit setelah diberi nasihat oleh Guru Wali Kelas dan dengan adanya penurunan Rangking yang saya peroleh. Tidak hanya Guru Wali Kelas saya yang memberikan nasihat dan dorongan, orang tua dan keluarga pun selalu mendorong saya untuk terus mampu kembali semangat dalam belajar. Rasa bahagia tersebut telah terjadi 37 tahun yang lalu dan ada rasa kekecawaan yang terjadi pada 33 tahun yang lampau. Namun peristiwa tersebut sangat membekas dihati karena peristiwa tersebut sangat berpengaruh terhadap psikologis saya sendiri kala itu. Perasaan malu bertemu dengan teman, takut oleh keluarga karena kegagalan saya. Namun akhirnya setelah peristiwa tersebut saya dengan               Wali Kelas saya memiliki hubungan yang istimewa, bahkan rasa benci yang pernah ada hilang menjadi rasa sayang dan cinta kepada Guruku itu. Beliau sosok yang penuh dengan keceriaan dan selalu menghadirkan kebahagiaan dalam belajar.
REFLEKSI
1. Peristiwa positif : selalu berprestasi dengan memperoleh Rangking 1, Peristiwa negatif : merasa gagal dalam belajar karena tidak Rangking 1
2. Yang terlibat dalam hal tersebut : Guru Wali Kelas 4, Orang Tua, Keluarga, Teman sekelas