Rahasia kedua adalah pengulangan kata. Teknik pengulangan kata yang kerap kali digunakan baik Obama maupun Ir. Soerkarno ini bertujuan untuk memberikan penekanan dan pengingat bagi para audiensi. Teknik ini akan mengugah ingatan audiensi dan pada gilirannya menjadi teknik untuk menyampaikan pesan dengan efektif.
Obama:
We want our children to live in an America, that isn't burdened by debt, that isn't weakened up by inequality, that isn't threatened by the destructive power of a warming planet. (paragraf 18 Pidato Kemenangan Obama 7 November 2012)
Ir Soekarno:
Ditengah-tengah nyalanya api, ditengah-tengah menggeledeknya meriam, ditengah-tengah menghebatnya kekacauan, kita harus menjalankan, memperlengkapi, menyempurnakan pemerintahan kita. (paragraf 18 pidato Ir. Soekarno 17 Agustus 1946: Sekali Merdeka Tetap Merdeka)
Anda lihat betapa kedua tokoh tersebut sangat piawai dalam melakukan pengulangan kata-kata. Masih banyak lagi pengulangan kata yang bisa Anda lihat di teks lengkap pidato Obama dan Ir. Soekarno tersebut.
Bahasa tubuh dan suara yang mumpuni.
Rahasia terakhir adalah bahasa tubuh dan suara yang mumpuni. Obama maupun Ir. Soerkarno selalu memahami arti memberikan penekanan pada intonasi suara dengan efektif. Mereka kadang berapi-api dengan suara lantang untuk membangkitkan semangat, terkadang bisa juga bicara agak pelan dan kadang-kadang berhenti sejenak untuk memberikan efek lebih mendalam kepada para audiensi.
Semua pasti setuju bahwa Ir. Soekarno adalah jagonya. Rakyat Indonesia bisa berkumpul di depan radio hanya untuk mendengarkann pidato Bung Karno yang mengelegar, penuh semangat, mempesona dengan pilihan gaya bahasa yang mampu mengikat segenap komponen bangsa. Belum ada lagi fenomena ini di era kepemimpinan presiden selanjutnya. Bayangkan betapa dahsyatnya daya tarik pidato tersebut dengan hanya mendengar tetapi bisa menarik banyak orang karena disampaikan dengan penggunaan intonasi suara yang baik pasti.
Bahasa tubuh dalam pidato Obama dan Ir. Soekarno juga tidak kalah baiknya. Mereka melambai dan menunjuk ke arah audiens, tersenyum tulus, mengangkat tangan ke udara, berdiri tegak dengan menatap tajam, ada kalanya menatap lembut penuh santun yang mencerminkan sikap seorang pemimpin.
Ada pernyataan khusus di artikel Carmine Gallo berdasarkan hasil penelitian tentunya, bahwa seorang pembicara dengan sikap teguh, disiplin dan percaya diri sering mengunakan gerakan tangan dalam menyampaikan pidatonya. Gerakan tangan tersebut mencerminkan pikiran mereka dan memberikan kesan kepada kita bahwa kita bisa mempercayai kepemimpinan mereka. Anda boleh percaya boleh tidak, tapi lihatlah penggunaan gerakan tangan dari kedua tokoh tersebut pada foto diatas.
Kesimpulan
Keahlian Obama dan Ir. Soekarno tidak terjadi begitu saja. Keduanya sudah lama sekali mempelajari teknik-teknik berorasi dari para pemimpin dunia lainnya. Keahlian mereka bukan sesuatu yang gifted, tetapi sesuatu yang dipelajari dan dilatih secara terus menerus. Anda pun bisa melatihnya dan melakukan teknik tersebut.