Mohon tunggu...
Dede Zahra None
Dede Zahra None Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Nama saya Dede Zahra. Saya sekarang tinggal dan kerja di Jakarta.Mempunyia hobi menulis,mendengarkan musik juga travelling. Semoga tulisan opini ini bermanfaat minimal sharing ide sehingga bisa membangun bangsa ke arah yang lebih baik.Aamiin.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Optimalisasi Energi Alternatif Menuju Pertamina yang Go Internasional

18 Desember 2015   10:45 Diperbarui: 18 Desember 2015   12:13 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Energi http://www.pertamina.com/ sebagai sumber kehidupan memiliki peranan penting dalam menyokong aktifitas kehidupan di muka bumi ini. Mulai dari sumber panas untuk memasak, sumber listrik untuk penerangan, bahan bakar hingga sumber pembangkit tenaga listrik dan konversi energi lainnya yang sangat esensial bagi kehidupan manusia. Namun sebagai energi yang tidak bisa diperbaharui, minyak dan gas bumi sangat terbatas jumlahnya. Walau explorasi dan eksploitasi telah banyak dilakukan di seluruh wilayah dunia, lama kelamaan cadangan minyak dan gas bumi akan habis dan tentunya akan berdampak bagi kehidupan generasi kita di masa yang akan datang. Bagaimana dengan di Indonesia? Tentunya hal ini bisa berdampak sekali bagi perekonomian bangsa karena penggunaan energi di sektor industri umumnya masih menggunakan bahan bakar fosil (minyak bumi dan gas). Seberapa besar cadangan minyak bumi di seluruh wilayah Indonesia? Berdasarkan review data dari BP Global; dan SKK Migas, bahwa produksi minyak bumi Indonesia semakin berkurang dari tahun ke tahun. Tentunya saja hal ini sangat mengkhawatirkan kita semua. Dan pastinya roda perekonomian negara akan terganggu stabilitasnya akibat kekurangan atau kehilangan sumber energi utama yaitu minyak bumi dan gas.

 

Pertamina sebagai badan usaha milik negara memiliki wewenang untuk mengeksplorasi dan mengeksploitasi sumber daya milik negara berupa minyak bumi dan gas. Namun mengingat cadangan energi fosil di perut wilayah Indonesia semakin menipis, perlu langkah-langkah bijak untuk menggunakannya secara efisien dan efektif agar generasi kita, anak dan cucu kita masih bisa memanfaatkannya di masa yang akan datang. Berikut ini data dari BP Global mengenai konsumsi minyak dan gas bumi yang makin meningkat seiring pertumbuhan penduduk. Sangat kontradiktif memang, di satu sisi cadangan minyak dan gas bumi makin berkurang dan di sisi lain, kebutuhan akan minyak dan gas bumi makin meningkat seiring pertumbuhan penduduk dan geliat perekonomian bangsa kita. Sudah tidak bisa dipungkiri lagi, hampir seluruh aktifitas kehidupan bangsa kita, tertumpu pada konsumsi subsidi minyak dan gas bumi sebagai sumber energi yang tidak dapat diperbaharui.

 

Tentu saja hal ini tidak bisa kita biarkan tanpa usaha-usaha penghematan dalam penggunaan sumber energi minyak dan gas bumi tetapi juga perlu langkah-langkah dan terobosan baru mencari dan memanfaatkan energi alternatif, sebagai energi terbarukan. Apa sih yang menjadi pilihan energi alternatif sebagai pengganti sumber energi bangsa kita? Dibawah ini Tabel mengenai sumber energi baru yang ada dan dapat dioptimalkan di wilayah Indonesia. Berdasarkan data Ditjen EBTKE (2013) bahwa salah satu sumber energi alternatif yaitu panas bumi, hydro, biomass, energi matahari, energi kinetik pada angin, uranium, gas metana batubara hingga shale gas.

 

Melihat potensi alam Indonesia sebagai negara tropis, yang menyediakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui yaitu vegetasi alam dengan kondisi geografisnya yang memadai untuk menghasilkan dan mengoptimalkan sumber Biofuel atau Biodiesel, yaitu sumber energi yang dapat dihasilakn dari tumbuhan. Apa sih yang dimaksud Biofuel? Biofuel dapat dihasilkan secara langsung dari tanaman atau secara tidak langsung dari limbah industri, komersial, domestik atau pertanian. Ada tiga cara untuk pembuatan biofuel: pembakaran limbah organik kering (seperti buangan rumah tangga, limbah industri dan pertanian); fermentasi limbah basah (seperti kotoran hewan) tanpa oksigen untuk menghasilkan biogas (mengandung hingga 60 persen metana), atau fermentasi tebu atau jagung untuk menghasilkan alkohol dan ester; dan energi dari hutan (menghasilkan kayu dari tanaman yang cepat tumbuh sebagai bahan bakar) (Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Biofuel). Bila dilihat potensi alam Indonesia sebagai negara tropis dan bermata pencaharian sebagian besar masyarakatnya dibidang agraris (pertanian), pengembangan sumber energi alternatif sangatlah menjanjikan (cukup memiliki prospek cerah ke depannya). Pemanfaatan lahan marginal terutama lahan di wilayah Indonesia Timur, bisa digunakan untuk menghasilkan biofuel ini. Tananam seperti Tebu, Jarak,Ubi Jalar, Eceng Gondok, dan lain sebagainya akan mudah untuk dibudidayakan di wilayah Indonesia Timur. Karena di wilayah Jawa, Sumatera dan Kalimantan, Sulawesi dan Bali sebagai wilayah sentra pangan.

Langkah-langkah inilah yang menjadi sumber kebijakan Pertamina dalam memanfaatkan optimalisasi sumber energi alternatif yang bukan hanya berdaya di dalam negeri tetapi juga bisa mendunia. Oleh karena itu, Pemerintah harus memberikan otorisasai (kewenangan) agar Pertamina sepenuhnya bisa menerapkan kebijakan dalam memproduksi sumber-sumber energi alternative yang sepenuhnya dikelola oleh Pertamina. Produksi yang tinggi karena kita telah memiliki potensi sumber daya alam, akan menjadikan Indonesia sebagai Raja Biodiosel Dunia, yang bisa mengalahkan negara agraris lainnya seperti Malaysia, Vietnam, Kamboja dan Myamar karena luasan wilayah negara kita yang lebih luas. Disamping itu, dari segi unit bisnisnya, Pertamina bisa membuka peluang usaha yang berkelanjutan (sustainable) karena ada pemberdayaan kegiatan masyarakat luas di dalamnya. Alam yang subur dengan keanekaragaman sumber daya hayati (air,udara, tumbahan dan hewan) adalah kekuatan kita untuk lebih berpikir kreatif dan ke depan (foresight) untuk meminimalisasikan ketergantungan kita akan sumber energi fosil dan bisa lebih menciptakan peluang usaha bagi rakyat serta bia Go Internasional karena Indonesia sebagai negara tropis yang memang memiliki potensi penghasil dan penguasa sumber energi alternative terbarukan bersama Biofuel. Bersama Pertamina Yakin Kita Bisa!

Referensi:

Laporan Badan Pengkajian Dan Penerapan Teknologi (BPPT). 2014. Pengembangan Energi Untuk Mendukung Program Substitusi BBM. Jakarta. Indonesia

https://id.wikipedia.org/wiki/Biofuel

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun