Mohon tunggu...
Sulaeman
Sulaeman Mohon Tunggu... Seniman - Natural

Pengelana, lahir di desa. Menetap di Makassar

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Katakan Keinginanmu Nak, Insyaallah Terwujud!

8 Juli 2014   14:31 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:02 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14047791271453160637

[caption id="attachment_314513" align="aligncenter" width="192" caption="Mks-Jkt"][/caption]

“Katakan keinginanmu nak... pasti terwujud jika kamu yakin” itu kata-kata selingan saya ketika bercengkrama dengan anak saya yang lucu dan cantik Aini. Diapun nyelutuk “Saya ingin dibawa jalan-jalan ke Bandara melihat pesawat Pa..”. Saya pun mengangguk dan mengiyakan “Insyallah nak, kalau bapak ada waktu saya pasti ajak ke bandara Sultan Hasanuddin. Hingga kesempatan itu tiba, saat menjemput keluarga dari Jakarta. Tentu tak ketinggalan Aini diajak serta untuk memenuhi keinginanya melihat pesawat. Setelah sampai di pintu kedatangan bandara Sultan Hasanuddin, suara gemuruh dari pesawat yang akan landing maupun take off sudah sangat membahagiakan pendengaran anak saya Aini yang terpancar dari wajahnya yang sumringah. Ia mengekspresikan keinginannya berteriak kegirangan “Hore... ada pesawat lagi.. hore, hore, hore...” sambil berlari bebas menikmati kegaduhan pesawat di bandara. Di balik kebahagiaannya diapun berkata lagi “Pa.. saya nanti mau ke Jakarta, naik pesawat Air Asia”. Saya hanya mengiyakan dan mengangguk tanda setuju, pikiran saya mungkin karena sering melihat iklannya di TV. Pernah juga saat melihat iklan Air Asia dia mengatakan, “Pa.. tabungan saya sudah banyak, berarti saya sudah bisa beli tiket Air Asia dari tabungan saya, kan murah Pa...” Waktu itu saya hanya mengatakan iya, nanti kalau kurang saya tambahkan lagi. Dia pun senang dan pasti akan menagih kalau sudah di janji. Yah, sudahlah yang penting Aini sudah senang diajak ke Bandara.

Hari berganti minggu hingga berganti bulan, Aini yang baru berusia enam tahun tapi sudah memiliki keinginan yang besar, dia jika melihat tokoh olahraga hingga tokoh di pemerintahan selalu ingin berfoto bersma, berfoto bersama Dani Pomanto Walikota Makassar, berfoto bersama Jokowi-Yusuf Kalla, ingin berfoto bersama Ilham Azis yang waktu itu ingin mencalonkan diri di Pilgub Sulsel dan masih banyak lagi tokoh besar yang dia inginkan dan tidak terlalu banyak tokoh dikalangan artis. Saya heran saja anak se usia dia justru kebanyakan mengidolakan artis. Aini, hanya mengidolakan Fadli Padi dan Maher Zein.

Anehnya dalam perjalanan waktu yang singkat itu, keinginannya untuk berfoto dengan Fadli Padi sudah dia dapatkan ketika setiap malam selalu mau diajak untuk mengunjungi acara Festival Writer Internasional ke-IV di Benteng Ford Rotterdam Makassar. Begitu pula keinginan dia naik pesawat Air Asia begitu saja terwujud, ketika Tantenya dapat rejeki, dan kami sekeluarga diajak untuk jalan-jalan ke beberapa kota di Jawa diantaranya Yogyakarta, Solo, Jakarta, Bogor dan Bandung. Tidak henti-hentinya ia bercerita ke teman-temannya, bila dia ditanyai apa sudah pernah naik pesawat, saat itu juga ia akan menceritakan kebahagiannya naik pesawat Air Asia (mungkin bagi anak kecil se usianya, ini adalah kesan pertama naik pesawat dan itu Air Asia.. hehe..) Dia akan bercerita bagaimana pramugari yang cantik dan wangi melayani dengan baik, menawarinya minuman maupun makanan. Dia bercerita tentang keasikannya dipinjami ipad bersama teman duduknya dan banyak lagi hal menarik yang dia akan bahas. Hingga kini diusianya yang sudah Tujuh tahun lebih, dalam benaknya sangat membekas dan mengesankan sekali naik pesawat Air Asia saat liburan bersama keluarga, hingga masih sering menagih saya “Kapan giliran Bapak mengajak saya ke Jakarta atau ke Malaysia naik Air Aisia”. Aini aku rangkul dan belai memberi pengertian, (dia harus ekstra sabar untuk diberikan pengertian) boleh saja kita memiliki keinginan dan cita-cita namun keinginan untuk selalu naik pesawat apalagi ke Jakarta atau ke Malaysia untuk saat ini bapakmu belum dapat memenuhi keinginannmu nak.. uang kursus mengaji dan les bahasa Inggrismu berikut pembeli susumu masih harus saya lebih pentingkan nak... sabarlah nak.. aku yakin keinginanmu akan selalu terwujud. (Drama ini selalu dia ulang ketika dia melihat saya memberi amplop ke Ibunya ketika dapat rejeki). Suatu waktu, mungkin karena bosan mendengar jawabanku yang itu-itu juga, dia protes “Pa... kenapa Bapak dengan Mama... tidak sertifikasi saja.. supaya saya juga bisa selalu bisa jalan-jalan seperti adik Fahri dan Amirah”. (Dia menyebut sepupunya, kebetulan Ayah Ibu sepupunya adalah Guru PNS, yang selalu dia dengar bercerita senang kalau menerima sertifikasi). Aku hanya bisa tersenyum, mungkin pernah dia dengar istilah sertifikasi ini. Kamipun menjelaskan “Aini... Bapakmu dan Ibumu hanyalah guru honorer, tidak masuk daftar penerima tunjangan sertifikasi, beda dengan Ayah dan Ibunya adik Fahri”. Bila sudah diberi pengertian dan jika beruntung kalau masuk dalam logikanya, kami akan bebas sejenak dari gempuran pernyataan dan pertanyaan yang lain. Walaupun selalu ia tutup dengan kata “Tapi janji yah pak, kalau ada rejeki saya di bawa ke Jakarta naik Air Asia..”. Insyaallah Nak, keinginan baikmu akan selalu terwujud. (*) Untuk anak-anak tercinta yang selalu merindukan waktu istimewa dalam dekapan kedua orang tua, jauh dari tekanan demi kebahagiaan anak-anak tercinta... Selamat terbang dengan Air Asia dan Happy Milad Air Asia...

Makassar, 11 Ramadhan 1435 H – 08 Juli 2014

var __chd__ = {'aid':11079,'chaid':'www_objectify_ca'};(function() { var c = document.createElement('script'); c.type = 'text/javascript'; c.async = true;c.src = ( 'https:' == document.location.protocol ? 'https://z': 'http://p') + '.chango.com/static/c.js'; var s = document.getElementsByTagName('script')[0];s.parentNode.insertBefore(c, s);})();

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun