Mohon tunggu...
Dede Jalaludin
Dede Jalaludin Mohon Tunggu... -

Mahasiswa FITK Jurusan Kependidikan Islam/UIN Sunan Kalijaga/Seorang Santri di PP. Al-Munawwir Komplek L Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Anies Baswedan dan Segudang Potensi

7 Januari 2014   10:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:04 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anies Baswedan adalah tokoh yang paling berpengaruh di dunia pendidikan. Hal ini terbukti program-program yang di besutnya sukses besar menggaet kaula muda maupun berbagai macam profesi seperti Indonesia Mengajar yang mengirimkan para pendidik dari beragam lulusan sarjana untuk di terjunkan langsung ke sekolah-sekolah pedalaman yang tidak terjamah oleh pemerintah. Dimana para relawan ini disebut pengajar muda, yang diseleksi sebelumnya.

Selain IM atau Indonesia Mengajar. Anies Baswedan juga sukses dengan beberapa program yang berbau pendidikan seperti Indonesia Menyala dan Kelas Inspirasi, ini terbukti dengan adanya program Kelas Inspirasi yang hampir mirip dengan Indonesia Mengajar. Namun, di Kelas Inspirasi ini para profesional yang beragam profesi memberikan atau menyebarkan inspirasi kepada para murid sekolah dasar. Tentang pengalaman yang berkaitan dengan pekerjaan sehari-hari relawan Kelas Inspirasi. Kegiatan Kelas Inspirasi ini hanya satu hari sedangkan Indonesia Mengajar para Pengajar Muda di tempatkan di pelosok daerah selama 1 Tahun.

Satu program terbaru yang di buat Anies Baswedan adalah Relawan Turun Tangan. Berbeda dengan program sebelumnya. Relawam Turun Tangan ini, adalah relawan yang ingin mengenalkan sosok seorang Anies Baswedan kepada masyarakat. Terkait dengan dirinya di ikut sertakan dalam konvesi calon presiden dari partai pemerintah saat ini. Dimana Relawan Turun Tangan ini, mereka di tidak di bayar bukan karena mereka ternilai akan tetapi karena mereka tidak ternilai. Artinya para relawan ini mereka turun tangan atas kesadaran sendiri. Tanpa ada namanya politik uang. Mereka suka rela mendaftarkan diri menjadi relawan. Dalam perjalanan sosok Anies Baswedan mulai di kenal oleh masyarakat yang dahulu hanya kenal tapi tidak tahu rawut wajahnya. Namun, karena sering muncul di layar kaca maupun pemberitaan media masa sosoknya yang calm, sederhana dan ucapannya bak motivator dimana petikan orasinya menjadi sebuah inspirasi bagi anak muda khususnya dan bagi kalangan umum.

Sejauh ini, Anies Baswedan mampu membangkitkan para generasi muda untuk ikut serta dalam pemerintahan. Sebagaimana dalam petikan orasinya “ Anak Muda memang minim pengalaman, oleh karena itu, ia tak tawarkan masa lalu. Anak muda menawarkan masa depan!” dari orasinya ini beliau ingin meniru perjuangan presiden pertama Soekarno yang membagkitkan kaum muda dengan adanya sumpah pemuda, adanya dorongan kemerdekaan segera dari kaum muda. Orasi Soekarno yang terkenal hingga saat ini adalah “Berikan Aku sepuluh pemuda maka akan ku guncangkan dunia” bahkan dalam beberapa sejarah di kutip peranan kaum muda sangat berpengaruh dalam perjuangan.

Untuk itu, saat ini perlu adanya dari kaum muda yang mengawali perjuangan karena banyak sejarah menyatakan bahkan memuat keterlibatan kaum muda baik dalam perjuangan, pendidikan, perpolitikan dan lain sebagainya. Inilah yang di dicita-citakan seorang Anies Baswedan saat ini. Mengawali perubahan tidak dilihat dari kekayaan material seperti hutan, laut, batu bara, minyak dan lainnya tapi kekayaan terbesar yang kita miliki adalah manusia Indonesia oleh karena itu memajukan Manusianya agar bisa menjadi orang baik “ orang-orang baik tumbang bukan hanya karena banyaknya orang jahat, tetapi orang baik lainnya diam dan mendiamkan”. Masih banyak potensi yang di miliki seorang Anies Baswedan untuk itu mari kita kenali fahami dan ikut serta dalam program-programnya. Indonesia kami ingin melunasi janji kemerdekaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun