Mohon tunggu...
dedeirwanto
dedeirwanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

hobi traveling

Selanjutnya

Tutup

Money

Pertimbangan Imbal Hasil Dan Risiko Sebagai Paduan Investasi Yang Tepat

22 November 2024   10:08 Diperbarui: 22 November 2024   10:30 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Pemilihan investasi yang tepat memerlukan pertimbangan matang antara persentase imbal hasil dan risiko yang siap ditanggung. Setiap instrumen investasi menawarkan potensi keuntungan, tetapi juga disertai dengan tingkat ketidakpastian dan risiko yang mungkin terjadi. Oleh karena itu, penting bagi investor untuk menilai kedua faktor ini secara seksama untuk dapat mencapai tujuan keuangan dengan bijak dan terukur.

Imbal hasil merupakan harapan dari jumlah keuntungan suatu investasi. Sebagai contoh, saham dan reksa dana saham memiliki potensi imbal hasil yang tinggi karena  menghasilkan capital gain atau dividen. Namun, potensi imbal hasil yang besar akan disertai dengan risiko yang tinggi, seperti fluktuasi harga yang tajam dan ketidakpastian pasar. Sebaliknya, instrumen yang lebih aman, seperti deposito atau obligasi negara, menawarkan imbal hasil yang lebih rendah, namun tingkat risikonya jauh lebih kecil.

Risiko merupakan kemungkinan kerugian yang mempengaruhi nilai investasi. Factor-faktor terjadinya risiko, seperti fluktuasi pasar, perubahan suku bunga, atau bahkan kebijakan pemerintah. Investor yang memilih instrumen dengan imbal hasil tinggi harus siap menghadapi risiko yang lebih besar, sementara mereka yang lebih mengutamakan keamanan dapat memilih instrumen yang lebih stabil meskipun dengan imbal hasil yang lebih rendah.

Dalam memilih investasi yang tepat, langkah pertama yang tepat adalah dengan menilai profil risiko pribadi. Jika model investor lebih suka stabilitas dan tidak siap menghadapi volatilitas pasar, investasi di obligasi atau reksa dana pasar uang bisa lebih cocok. Namun, jika Anda siap mengambil risiko lebih besar untuk potensi keuntungan yang lebih tinggi, saham atau reksa dana saham bisa menjadi pilihan.

Selain itu, diversifikasi portofolio adalah strategi penting untuk mengurangi risiko. Dengan membagi investasi ke berbagai aset, investor dapat menyeimbangkan risiko dan imbal hasil, serta melindungi portofolio dari potensi kerugian yang besar. Secara keseluruhan, memilih investasi yang tepat membutuhkan pemahaman yang baik tentang imbal hasil dan risiko, serta kemampuan untuk menyesuaikan keduanya dengan tujuan keuangan dan profil risiko akan membantu dalam  memilih instrumen investasi yang baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun