Wujud Cintamu 4 Kami membawa dua kendaraan beroda empat, satu mobil membawa perbekalan dan perlengkapan libur termasuk sepeda. Satu mobil lagi membawa kami, dirimu di depan bersama sopir, aku bersama dirinya dan anak-anak, ketiga-tiganya di belakang. Selama di perjalanan anak-anak sangat ramai, berceloteh, bernyanyi-nyanyi, dan tebak-tebakan nama bangunan yang akan kami lalui, rupanya mereka sering berlibur di sini. Ini bangunan villa milik mertua tetapi sekarang ini mamih tidak ikut, alasannya ke-sehatannya kurang baik, di villa ini udaranya sangat dingin, begitu penjelasannya.Tapi aku memahami apapun alasannya. Jarak tempat tinggal kami menuju villa ini cukup jauh, ditambah sepanjang jalan tersedat-sendat macet, sebelum masuk tol. Kendaraan kami terus membukit, sepanjang jalan yang di lalui perkebunan rakyar, luas menghijau, udara terasa segar, sejuk. Se-sekali terlewati pohon rindang di pinggir jalan dan bangunan peristirahatan para petani. Villa ini agak terpencil, sangat luas, banyak lalu lalang pegawai perkebunan melewati pekarangan villa ini. Anak-anak berteriak-teriak sambil loncat-loncat, mereka sangat bereksfresif memperlihatkan kegembiraannya. Aku hanya terpana melihatnya. Dirimu menuntun tanganku masuk ke villa, reflex, tanganku menuntun tangannya, kami berjalan bersama masuk villa. Sangat bersih, rupanya villa ini di pelihara dan dirawat dengan baik, ada yang membersihkan setiap harinya. Cat kayu jendela. Lantai dan perabot-perabot sangat bersih, hampir semua sudut rumah ada pot dan jembangan bunga. Terkesan sederhana dan asri sangat apik, menyenangkan. Putih tulang warna ornamen kusen jendela dan pintu sangat serasi dengan alam yang hijau, di selingi warna-warni bunga. Kami mengisi kamar yang berbeda, aku dan dirimu mengisi kamar yang lebih kecil ukurannya, ber-hadapan dengan ruang keluarga, dirinya beserta anak-anaknya mengisi kamar sebrang yang di batasi dengan gang menuju ke ruang tamu tetapi semua ruang kamar tidur menghadap keruang keluarga. Dalam kamar tidurku tidak banyak perabot, hanya tempat tidur ukir jati ukuran no. 2 dengan kelambu putih dan tiang-tiang berukir. Di bawah jendela tersimpan sepasang kursi dengan meja kecil di tengahnya dengan taplak renda putih, di sudut kamar ini tersimpan jembangan berisi bunga mawar putih dan merah kesukaan dirimu. Di sudut sebrang terletak kamar mandi ukuran 1,5 meter persegi, depannya tersimpan lemari empat pintu, semua perabot dalam kamar ini terbuat dari jati berukir. Sangat apik, terkesan pemiliknya berselera tinggi walaupun sederhana. Hari mulai sore, di ufuk barat langit memerah, bertabur ke-emasan, sangat indah. Subhanalloh, nikmatnya aku melihat ciptaan-Mu, sungguh luar luar biasa, menakjubkan, tidak bisa aku menguraikan dengan kalimat, sangat indah, hanya air mata mewakili, getaran sanubariku ketika mensyukuri nikmat dari-Mu, Subhanalloh.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI