Mohon tunggu...
Dedeh Menulis
Dedeh Menulis Mohon Tunggu... -

Narsis salah satu bentuk bersyukur

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Meninggalkan Luka

22 April 2015   20:54 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:47 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

hangatnya pasir putih yang terinjak

mendesirkan darah dalam raga
mengalirkan kalor dalam tubuh
membuat rona merah di pipi
yang menikmati hangatnya air mengalir
membawa janji-janji indah
menawarkan komitmen yang bertahtakan impian
ikatan perasaan dan jalinan hati yang menggelora
bukan satu-satunya simpul pengikat rasa
khayal-khayal semu
impian-impian utopis
tentang cinta
tentang harapan
memenuhi benak dan pikiran
memicu kekecewaan tak berujung
kemudian saling menyalahkan
saling menuding
saling menenggelamkan ke dasar samudra
kepedihan hidup
Dalam atmosfir yang terhirup
tersisa janji-janji indah yang palsu
yang kemudian tersapu angin samudra
meninggalkan bekas luka
dalam hati yang perawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun