Mohon tunggu...
Dedeh Menulis
Dedeh Menulis Mohon Tunggu... -

Narsis salah satu bentuk bersyukur

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Melisankan Rasa

4 April 2015   06:51 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:34 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bogor, 04 April 2015.

Perang terjadi lagi, saat inilah perlu istighfar banyak. walau hati sendiripun sadar bahwa hal ini logis saja terjadi, karena diriku manusia biasa, yang lemah, tak berdaya. Banyak keterbatasan.

Namun kemanjaanku harus digantung di awang-awang, diatas mega yang menggumpal hitam,. pagi ini supaya tersapu angin kemudian berlalu. Dan kupastikan angin yang sama takkan bertiup lagi, ketempat yang sama, nanti. Harapanku manjakupun, berlalu.

Pagiku, masih seperti kemari. Langit terbungkus mendung, membujuk kemanjaan untuk belajar menghias jiwa dengan senyum dan syukur pada Illahi.

Bulan-bulan yang lalu, seorang teman pernah bilang. 'Harusnya, kalau sudah nenek-nenek seperti kita, sudah menua, jangan lagi sibuk-sibuk kerja, apalagi seperti hari ini, akhir pekan. Main saja ke mall, reffreshing". Mau banget, tapi siapa yang mau ngegendongku. Males jalan, akhir pekan ini, diriku hanya ingin "gulang-guling" di pembaringan, ingin sendiri menikmati rindu yang membungkus diri.

Aku merindu, wahai, kekasih. Rinduku lepas, tanpa batas bagai samudra biru menggulung asa dan rasa.

Aura akhir pekan merekah indah penuh warna. Mewarnai dinding hati yang sedang kelabu. Relung-relung hati menebar aroma tubuhmu yang nyimpan rindu. tangan kekarmu, mendekap tubuh yang menggantung jantung berdetak, oleh rasaku.

Kekasih, gantungkan rasaku, dalam jiwamu supaya bersatu menggetarkan jantung. teralirkan dalam raga sampai ujung nafas. memerintahkan otak melisankan rasa kita dengan muthmainnah.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun