Mohon tunggu...
Dedeh Menulis
Dedeh Menulis Mohon Tunggu... -

Narsis salah satu bentuk bersyukur

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Yang terbaik dariMu

17 April 2015   22:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:58 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini, sekarang ini, detik ini, diriku hanya ingin menangis. Hanya ingin menangis. Sejujurnya, diriku tidak menyadari apa yang terjadi padaku, Saat ini tak ada yang diriku inginkan, kecuali menangis. Rasanya ada yang mengganjal dalam dadaku. Dalam dadaku, terasa sakit. Namun aku tidak menyadari apa yang aku hadapi. Bagian mana yang aku rasakan sakit. Tuhanku, saat ini, sekarang ini, detik ini aku memahami semuanya, dan semua terjawab. Diriku menyadari semua kehendakMu, tidak ada hal yang kebetulan. Dan percaya semua ada hikmahnya. Pradugaku bukan tidak beralasan, semua yang terlontar dari lidahku yang kemudian menjadi sejumlah pertanyaan dalam benakku. Terpaksa harus meluncur, dan membuat dirimu tersudut mendengarnya. Mohon maaf, itulah karakterku. Diriku seringkali tidak mampu menyimpan uneg-uneg dalam hati, yang memang seringkali merugikan diriku sendiri. Seharusnya diriku mampu berpura-pura. Tetapi diriku tidak bisa berdusta. walaupun orang lain seringkali beranggapan diriku membohongi mereka. Sejujurnya diriku tidak mampu berbohong. Bahkan untuk diampun diriku tidak bisa. Semua yang tersirat dalam hati dan pikiran, itulah yang seringkali terlisankan. Tentang kata hatiku, tentang yang aku rasakan. Bukan praduga. Bukan Fitnah. Namun sejauh itu, diriku belum tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi. Baru sadar dan menyadari semua jika sudah teralami. Termasuk pengalaman hari ini. Diriku percaya, ini yang terbaik dariMu. Karena hanya yang terbaik untukku dan anak-anakku yang aku minta dariMu. Semua yang mengantar pengalaman, yang membuat cerita hanya sebuah sareat. Sebuah alasan untuk semua menjadi tercipta. Diriku ikhlas menerima taqdir dariMu. Diriku percaya taqdir dariMu lebih baik dari semua keinginanku.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun