Pagi ini agak mendung, udara sedikit dingin. Karena aku sendiri di rumah maka tidak ada kesibukan hanya membuat kopi dan memanggang roti untuk sarapan. sejak tadi pagi setelah sholat,kemudian senam sebentar aku sudah kembali ke ruang kerja lagi melanjutkan pekerjaan, merapikan administrasi kelas yang kemarin siang belum terselesaikan. Dan seperti biasa aku membuat perencanaan kerja untuk hari ini dan besok, supaya pekerjaanku lebih mudah. Selain bekerja dan mengurus keperluan anak-anak di rumah, aku tidak pernah bepergian kemana-mana sendiri. Seperti ke pasar, ke pertokoan untuk melihat-lihat sesuatu, tidak pernah. Jika terpaksa harus pergi sendiri pikiran dan hatiku sibuk beristighfar, membaca ayat-ayat pendek, sambil mencari alamat yang aku tuju. "Astagfirulloh al adzim" entah kenapa terbayang di pelupuk mataku selalu " kematian". kadang-kadang badanku gemetar membayangkannya, dan aku akan berjuang cepat pulang. Ingin melihat anak-anakku, ketika mereka tidur, ketika makan, ketika tersenyum. Aku ingin melihat semua lebih cepat dari yang aku bayangkan. Ketika sekarang mereka tidak ada di rumah kesibukanku bertambah sebenarnya, walau aku tidak lagi sibuk masak, mencuci pakaian mereka, tapi jumlah waktuku berdoa, meminta dan bermunajat pada Illahi ternyata lebih banyak karena keinginanku lebih banyak dari kemarin, satu- satu nama anakku di sebut, setiap berdoa, setiap nafas.. Rasanya aku tidak ingin kehilangan waktuku di luar sana. aku sadar mereka bukanlah milikku, bahkan nafasku sendiri, bila Sang Pencipta, Alloh Subhana Ta Alla, menghendaki mengambil kembali, akupun tak berdaya untuk menolak ,tetapi sekarang ini mereka yang diamanahkan padaku, aku menyayangi mereka, " anak-anakku,", motivatorku untuk berjuang, untuk memberi tauladan pada mereka , karena aku pemimpin mereka " Ayah dan ibu mereka". Hatiku menjadi lebih besar dan luas ketika mendengar mereka memanggilku " mamah". Subhanalloh, nikmatnya anugrah yang Engkau berikan padaku Ketika aku melihat mereka sama, tersenyum dengan bingkai iman dan kebahagiaan . Aku hanya ingin " bila waktunya tiba, menutup mata dengan bibir tersenyum, dalam khusnul khotimah". Aamiin. .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H