Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat" (QS: Ibrahim:7)
Mensyukuri nikmat Allah adalah sebuah keniscayaan. Allah telah mengaruniakan nikmat yang tak terhingga yang tak mungkin kita mampu menghitungnya. Â
Mengerjakan tugas atau aktivitas dengan semangat, ikhlas dan memberikan yang terbaik adalah salah satu bentuk rasa syukur kepada Allah, karena masih diberikan kesempatan untuk  beraktivitas . Â
Sudah lebih dari setahun, sekolah pada masa pandemic ini tidak berjalan sebagaimana mestinya. Pembelajaran dilaksanakan secara online atau dalam jaringan (daring ) mengajarkan kepada kita semua, bagaimana harus survive untuk tetap berkarya. Â
Suka duka yang dialami oleh guru maupun murid mewarnai berbagai kegiatan pembelajaran saat ini, situasi dan kondisi yang tidak pernah terjadi sebelumnya, tidak membuat sekolah dan guru-guru  kehilangan ruhnya. Â
Kondisi yang terbatas dan hambatan-hambatan yang membersamainya tidak membuat aktivitas pembelajaran berhenti berinovasi.
Mendampingi dan membimbing kegiatan akademik maupun non akademik terus dilakukan dengan berbagai kegiatan yang inovatif. Memberikan kesempatan kepada murid untuk terus berprestasi dan mengembangkan talentanya  adalah bagian dari komitmen guru.Â
Inovasi dalam pembelajaran terus di update oleh guru-guru yang ditandai dengan maraknya pelatihan yang dilaksanak secara interen maupun secara nasional.
Berprestasi dan mendapat penghargaan dari berbagai kegiatan online  saat ini hanyalah  sebuah bonus yang harus di syukuri dan dipertahankan. Menjadi pribadi yang jujur, mandiri, tangguh, kreatif dan mampu beradaptasi dengan lingkungan serta mampu  berkolaborasi dengan orang lain adalah tujuan utamanya.Â
 Anak-anak sholeh dan sholehah adalah goal  dari seluruh rangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh guru pada setiap pembelajarannya.Â
Maka hanya rasa syukurlah yang patut kita persembahkan atas seluruh nikmat yang teah Allah limpahkan kepada semua sekolah dan guru yang masih mampu melaksanakan tugasnya disaat yang paling sulit sekalipun. Fabiayyi alai rabbikuma tukaththiban. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?