Mana yang Lebih Sering Digunakan oleh Perusahaan, Aktiva atau Pasiva?
Dalam dunia bisnis, ada dua istilah yang sering dipakai yaitu aktiva dan pasiva. Kedua istilah ini sangat penting dalam laporan keuangan, tapi kalau kita bicara soal mana yang lebih sering dibahas oleh perusahaan, jawabannya adalah aktiva. Kenapa? Karena aktiva itu mencakup aset atau harta yang dipakai perusahaan untuk menjalankan bisnis sehari-hari dan menghasilkan keuntungan.
1. Aktiva (Aset Perusahaan)
Aktiva adalah segala kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan dan diharapkan bisa menghasilkan uang di masa depan. Intinya, aktiva itu adalah semua aset yang perusahaan punya dan bisa dimanfaatkan untuk kegiatan usaha. Aktiva ini dibagi jadi dua jenis:
Aktiva Lancar: Aset yang bisa cepat dijadikan uang tunai dalam waktu kurang dari satu tahun. Contohnya uang kas, piutang (utang yang harus dibayar oleh pelanggan), dan barang dagangan yang ada di gudang.
Aktiva Tetap: Aset yang nggak bisa cepat dijadikan uang, biasanya dipakai dalam jangka panjang. Contohnya tanah, gedung, mesin, atau kendaraan yang dipakai untuk operasional.
Contoh simpel: Misalnya kamu punya bengkel motor. Alat-alat bengkel seperti kunci inggris, mesin bor, atau persediaan spare part itu masuk dalam aktiva tetap. Sementara uang kas yang ada di laci itu termasuk aktiva lancar.
2. Pasiva (Utang dan Modal Perusahaan)
Pasiva adalah sumber dana atau pembiayaan yang digunakan perusahaan untuk mendapatkan aktiva. Pasiva terbagi jadi dua:
Kewajiban (Liabilitas): Ini adalah utang perusahaan yang harus dibayar. Misalnya utang ke bank atau utang ke pemasok barang.
Modal: Ini adalah uang atau aset yang dimasukkan oleh pemilik atau pemegang saham ke dalam perusahaan untuk mendanai kegiatan usaha.