Untuk mendukung program "Menuju Desa Bangkit", Mahasiswa KKN-T Unisri, Dede Fanesa, melakukan pendampingan dan pelatihan kepada masyarakat di desa Jagir Waleng, Girimarto untuk dapat memperkenalkan tempat wisata daerahnya ke dunia digital.
Embung Waleng merupakan salah satu tempat yang digunakan untuk menampung ribuan bibit-bibit ikan yang dirawat oleh masyarakat desa Jagir Waleng sebagai pengurus embung. Embung Waleng ini telah di resmikan oleh Dirjen Pembangunan Kawasan Pedesaan Kementrian Deda Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia, Ahmad Erani Yustika pada tanggal 2 februari 2018 lalu.
Sejak diresmikan, embung ini telah difungsikan untuk menampung ribuan bibit ikan yang dirawat oleh pengurus embung. Selanjutnya, ikan-ikan yang siap panen akan diperjulbelikan. Tak hanya difungsikan sebagai tempat pendapatan desa, setelah melewati banyak pembaruan pembangunan, saat ini embung Waleng bisa dijadikan salah satu tempat wisata daerah dan rekreasi. Di embung ini, terdapat fasilitas berupa taman yang dapat digunakan oleh masyarakat sekitar dan pengunjung dari luar desa untuk bersantai.
Para pengunjung yang datang dapat memberi makan ikan-ikan di embung secara langsung, dengan membeli pakan pada pengurus embung. Harga pakan ikan yang dinual juga sangat terjangkau. Selain itu, embung juga dijadikan tempat berjualan makanan ringan dan minuman oleh warga sekitar untuk pengunjung yang datang.
Para pengunjung yang datang diwajibkan untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan seperti mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, dan tidak berkerumun. Untuk menunjang terlaksananya protokol kesehatan tersebut, pengurus embung sudah menyediakan beberapa fasilitas yang dapat digunakan oleh pengunjung dan masyarakat sekitar yang berkunjung ke embung Waleng seperti adanya beberapa tempat cuci tangan, dan tempat sampah serta poster-poster agar pengunjung tetap menjaga protokol kesehatan.Â
Untuk dapat mempromosikan tempat wisata daerah Embung Waleng ini, Dede Fanesa sebagai mahasiswa Universitas Slamet Riyadi Surakarta membantu pendampingan bagi masyarak untuk dapat mempromosikan embung ini agar dapat dikenal oleh khalayak ramai. "Program ini didukung oleh pimpinan desa Waleng dan warga sekitar. Sehingga, dalam keadaan pandemi seperti ini, embung Waleng tetap dapat dikenal okeh khalayak ramai dan untuk kedepannya dapat terus berkembang sebagai Wisata Daerah".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H