Mohon tunggu...
DedeDati
DedeDati Mohon Tunggu... Guru - Guru Biologi di SMA Negeri 1 Luragung

Sebagai seorang guru Biologi yang menyukai petualangan di alam bebas dan suka dengan pemikiran yang tidak biasa. Selalu berusaha menyampaikan hikmah dari setiap materi yang disampaikan dalam pembelajaran. Mempunyai prinsip bahwa pendidikan bisa merubah pola pikir seseorang yang ujungnya merubah sebuah bangsa dengan syarat disampaikan dari hati. Apa yang disampaikan dari hati akan sampai ke hati.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Ada Apa dengan Lantana Camara?

27 Oktober 2022   12:20 Diperbarui: 27 Oktober 2022   12:54 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai warga Kuningan saya  tentu tidak mau ketinggalan dengan warga yang lain untuk berkunjung ke bendungan Kuningan. Bendungan yang masih dalam tahap pembangunan tapi sudah ramai dikunjungi, tak sabar ingin menikmati pemandangan.

Sesampainya di sana, saya terpesona hamparan bendungan yang luas, terlihat air dikelilingi  bukit-bukit sisa jejak desa yang kini tidak berpenghuni.  Di beberapa titik tampak para pekerja sedang menyelesaikan beberapa bangunan dan taman-taman.

Setelah berkeliling beberapa saat, melihat-lihat pemandangan, saya menghampiri  sebuah warung yang berbeda dengan warung yang lain. Warung itu berada sedikit menjorok ke arah bendungan. 

Di sekitar warung banyak bunga yang ditanam di pot atau polybag membentuk taman  yang tampak alami  menyejukan mata dan pikiran.

Sesampai di sana saya memesan sedikit makanan  dan minuman kemudian duduk di saung yang terbuat dari kayu sambil menatap ke arah air yang tampak bergerak lembut disapu angin. Tak lupa saya berfoto untuk mengabadikan suasana indah ini.

Tak sengaja mata jatuh menatap bunga yang tidak asing lagi, tapi setelah dilperhatikan baik-baik kok ada yang berbeda ya. Penasaran dengan bunga itu,langsung saya mendekat. 

Alangkah terkejutnya saya, ternyata bunga itu adalah Lantana camara atau lebih dikenal di daerah Kuningan dengan nama saliara "Kok bisa bunga ini berwarna ungu?" hatiku berbicara. Setahu saya bunga saliara berwarna orange.  Apa saya saja yang kurang informasi.

Rasa penasaranku bertambah,kaki tak sadar melangkah menuju rumpun bunga yang disebelah pojok.  Ternyata di sana ada beberapa rumpun bunga yang sedang mekar.  

Warna bunganya macam-macam. Ada yang berwarna ungu, ada  yang berwarna  orange dan anehnya ada juga yang satu pohon bunganya berwarna ungu dan orange. Subhanallah.

Tanpa berpikir panjang saya langsung menghampiri pohon tersebut, saya lihat dan saya raba, sambil otak terus berputar memikirkan apa yang terjadi. 

Sempat ada terlintas pikiran mungkin si bapa yang punya warung menambahkan sesuatu agar bunga berwarna beda. Tapi jika dilihat dari kepolosan si bapa, tidak mungkin sepertinya.

Setelah sekian lama mengamati akhirnya saya putuskan untuk membeli bunga tersebut, rencananya ingin ditanam di depan rumah karena keunikannya. Tak lama bunga tersebut sudah ada di dalam mobil, siap meluncur ke Mekarwangi, desa tempat saya tinggal.

Tidak membuang-buang waktu, sesampainya di rumah, langsung saya buka polybag lalu tanpa membuang tanah asalnya saya tanam di pinggir rumah berdampingan dengan bunga yang lainnya. 

Hari-hari berlalu, dengan penuh cinta saya rawat dan siram bunga tersebut. Bungapun tumbuh dengan subur, alangkah bahagia hati ini.

Suatu pagi, seperti biasa sebelum berangkat ke sekolah,saya sempatkan melihat bunga-bunga disekitar rumah. Alangkah gembiranya melihat saliaraku sudah muncul bunga baru, berwarna orange. Alhamdulillah.

Seperti dikomando hampir setiap hari muncul bunga baru, tapi kok yang muncul bunga warna orange saja?mana  bunga yang berwarna ungunya? 

Tidak ada tanda-tanda akan muncul. Apakah karena beda lingkungannya? beda tanah,suhu, kelembaban atau jenis air yang dipakai untuk menyiram, pikir saya. Kenapa ya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun