Mohon tunggu...
Dede Ayu Lestari
Dede Ayu Lestari Mohon Tunggu... Guru - STAI AL-ANDINA SUKABUMI

Tidak hobi menulis hanya saja senang membagikan apa yang saya punya baik dari segi keilmuan, humor atau cerita.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menerapkan Kata "Man Jadda Wa Jadda" Sejak Dini

25 Februari 2023   22:32 Diperbarui: 25 Februari 2023   22:37 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sebagai Makhluk sosial, manusia sangat membutuhkan motivasi dalam menjalani kehidupan sehari - hari. Sebagai salah satu proses tumbuhnya manusia dari kecil hingga dewasa. Untuk mepersiapkan karakater anak agar matang ketika dia beranjak dewasa adalah bagaimana anak tersebut di ajarkan suatu hal yang akan sangat menerap atau sanfat berkesan pada pikiran anak tersebut sampai dapat membuat karakter anak tersebut dengan baik. 

"Man Jadda  Wa Jadda" adalah sebuat kalimat pendek dalam bahasa Arab, kalimat ini adalah kalimat yang paling populer  di kalangan santriwan / santriwati bahkan tidak hanya di kalangan santriwan / santriwati saja, kalimat ini sudah sering kali kita dengar di sekolah - sekolah yang di dalam nya terdapat mata pelajaran bahasa Arab atau mahfudzat. Tidak hanya itu bahkan untuk saat ini kalimat "Man Jadda Wa Jadda" sudah di ajarkan sejak masih TK atau RA yang berbasis islam. Kalimat "Man Jadda Wa Jadda" sendiri merupakan kalimat motivasi dan penyemangat, maka tak heran jika di TK atau RA sudah di ajarkan kalimat ini, karena pada masa anak masih dalam pertumbuhan ini sangat kuat daya ingatannya. Maka akan sangat bagus ketika anak pada usia ini sudah diajarkan suatu kalimat penyemangat maka itu akan menerap dalam ingatannya dalam jangka waktu yang lama.

Kalimat "Man Jadda Wa Jadda" sudah banyak sekali menjadi penyemangat dalam diri seseorang. seperti contoh "Ahmad Fuadi" seorang penulis novel terkenal dengan salah satu bukunya "Negri 5 Menara". Cerita dalam novel nya sangat memotivasi para remaja masa kini untuk lebih giat dalam belajar suatu hal baru. Dalam hal ini Ahmad Fuadi sangat termotivasi dalam membat novel ini adalah ketika ia mendalami makna dari sebuat kalimat yang terdapar dalam mahfudzat, salah satunya adalah "Man Jadda Wa Jadda".

Kalimat "Man Jadda Wa Jadda" sendiri bisa dibilang mirip dengan ungkapan pribahasa berakit - rakit ke hulu berenang - renang ke tepian, bersakit - sakit dahulu bersenang - senang kemudian. Artinya dapat disimpulkan bahwasannya kalimat di atas adalah untuk memotivasi kita semua dari kalangan anak-anak hingga dewasa. Dan ketika seseorang melakukan hal baru ia tidak akan mudah menyerah, dan ia akan bangkit kembali untuk melakukan suatu hal yang baru.

1. Pengertian Kalimat Man Jadda Wa Jadda

Man Jadda Wa Jadda memiliki arti, "barang siapa yang bersungguh-sungguh dia pasti akan berhasil". Jika kita amati dengan seksama. Kalimat "Man Jadda Wa Jadda" sering sekali diguhakan oleh seseorang untuk memotivasi diri sendiri atau orang lain baik dengan cara berbicara langsung atau pun melalui tulisan.

Maka dapat dipahami bahwa kalimat "Man Jadda wa Jadda" menjelaskan bahwa siapa saja yang bersungguh-sungguh maka ia akan mendapatkannya. Bahkan kalimat ini dapat menjadi sebuah penyemangat yang luar biasa bagi kita semua. Kalimat "Man Jadda Wa Jadda" ini sendiri jika dilihat dari kaidah bahasa Arab terdiri dari tiga suku kata, "Man" yang berarti siapa, "Jadda" yang berarti sungguh, sedangkan "Wa Jadda" berarti mendapatkan.

2. Pentingnya Menerapkan Sejak Dini

Setelah kita mengetahui arti dari kalimat "Man Jadda Wa Jadda", kita sudah tahu bahwa kalimat pendek ini sangat bagus jika kita terapkan kepada anak-anak. seperti ketika anak belum dapat mengerjakan sesuatu tapi kita dapat melihat akan adanya potensi dalam anak tersebut untuk menyelesaikan tugas nya maka kita dapat memberikannya kalimat ini.

Pada masa ini anak akan banyak sekali mencari hal baru dan di pelajari oleh dirinya sendiri sebagai pengetahuan dalam hal perkembangan dirinya sendiri. Ketika seorang anak itu mencoba suatu hal yang baru sebisanya kita tidak membantu anak tersebut dalam menyelesaikan hal tersebut karena ketika kita membantu bisa saja anak tersebut terganggu atau ia akan terbiasa di bantu ketika ia sudah remaja nantu.

Berikut peranan penting nya kalimat "Man Jadda Wa Jadda" dalam masa pertumbuhan anak:

  • Ketika anak sedang belajar akan suatu hal ia akan dapat bersungguh-sungguh dalam mempelajari hal itu.
  • Anak akan menjadi seorang yang tidak mudah menyerah.
  • Ia akan bangkit kembali ketika ia gagal dalam sekali memahami sebuah pelajaran.
  • Ketika anak akan mulai mempelajri hal baru ia akan terus mempelajri nya sampai ia mendapatkan hasil yang anak itu inginkan.
  • Akan menjadi suatu motivasi agar hilangnya rasa kemalasan.

Dan masih banyak lagi penerapan yang akan anak gapai ketika anak tersebut sudah sangat memahami dan dapat direnungkanny apa arti dari kalimat sederhana ini.

3.  Man Jadda Wa Jadda Termasuk Kalimat Mahfudzot

Seperti yang dijelaskan di atas, kalimat "Man Jadda Wa jadda" merupakan salah satu kalimat yang berada di dalam mahfudzot. Mahfudzot itu sendiri merupakan sebuah mata pelajaran di pondok pesantren (baik salafiah maupun modern) akan tetapi akan sangat sering ditemukan dalam pondok pesantren yang berbasis modern. Mahfudzot ini adalah mata pelajaran yang merupakan kumpulan kata - kata mutiara, kalimat nasihat atau bahkan kalimat- kalimat thayibbah yang biasanya akan dihapalkan oleh para santriwan / santriwati.

Apa itu kalimat mahfudzot? mahfudzot merupakan pengertian dari kata bahsa Arab (hafidza - yahfadzu - hifdzan) yang jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia yakni menghafal. akan tetapi dalam kaidah bahasa Arab sendiri ada beberapa kata yang serupa tapi berbeda makna. seperti (hafidza - yahfadzu) bisa diartikan juga dalam bahasa Indonesia menjaga. Maka dalam hal ini dapat kita pahami bahwasannya makna mahfudzot itu sendiri adalah kata - kata mutiara, kalimat nasihat yang yang dihafalkan dan di jaga agar kalimat - kalimat mahfudzot itu sendiri bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari - hari.

Bagi sebagian kalangan santri mata pelajaran mahfudzot ini sangat menyenangkan. karena tidak hanya kita mempelajari suatu hal yang baru, akan tetapi kita juga mendapatkan sebuah dorongan atau motivasi untuk diri sendiri.

4.  Contoh Kalimat Mahfudzot yang Dapat Diterapkan kepada Anak

Apa sajakan kalimat mahfudzot yang dapat diterapkan kepada anak? berikut ini merupakan contoh - contoh kalimat ,ahfudzot yang dapat diterapkan kepada anak:

  • Man Jadda Wa Jadda yang artinya barang siapa yang bersungguh - sungguh pasti akan medapatkannya. Akan sangat berkesan kepada anak bahwasannya apabila ketika ia menginginkan sesuatu maka ia akan mencapainya, seperti ketika ia memiliki cita- cita maka ia akan berusaha semaksimal mungkin.
  • Man Shabara Zhafira yang artinya barang siapa yang bersabar malaia akan beruntung. Sama halnya ketika anak bersabar untuk menggapai apa yang di cita- citakannya maka ia akan mendapatkannya.
  • Idza Shadaqo  Al-'azmu wa Dho'a As-sabil yang artinya jika niat nya sudah baik maka terbukalah jalannya. Tanamkan pemikiran seperti ini kepada anak maka anak akan sangat mudah dalam melakukan sesuatu atau bahkan untuk mempelajari suatu hal yang baru akan ia pelajari untuk ytumbuh kembang anak itu sendiri.
  • Man Sara 'Ala Darbi Washala yang artinya barang siapa yang berjalan di atas jalannya pasti sampai. dalam hal ini sama saja ketika anak sudah dapat menerapkan dua kalimat di atas sebelumnya maka akan sangat mudah bagi seseorang untuk menggapainya. Ketika seorang anak berusaah untuk menjalankan mainan nya dan ketika itu sang anak sesuai dengan jalannya permainan maka ia akan berhasil dengan mainan tersebut.
  • Idza Kabura Al-Mathluba Qolla Al-musa'idu yang artinya apabila banyak permintaannya maka akan sedikit pula yang menolongnya. Kalimat ini merupakan sebuat kalimat yang sangat penting untuk kita. Ketika anak mencoba hal baru maka sebisa mungklin kita tidak membantunya di awal ia mempelajarinya, kita cukup untuk memperhatikan saja. hal kecil seperti inisaja dapat membuat anak berfikir bahwasannya ia akan mengerjakan sesuatu dengan batas kemampuannya sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun