Mohon tunggu...
Dede Ahmad Ramdhan
Dede Ahmad Ramdhan Mohon Tunggu... Freelancer - RA94

Punten Numpang Nulis

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

F1 2024: Nama Tim Formula 1 Terburuk?

20 Januari 2024   17:00 Diperbarui: 20 Januari 2024   17:17 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumor nama baru Alpha Tauri Visa CashappRB (diedit dari @visacashapprb)

Alpha Tauri yang dikenal sebagai tim B Red Bull memberikan hint nama baru yang akan mereka pakai di musim 2024. Sebelumnya nama Racing Bulls menjadi kandidat utama tapi 24 jam terakhir ada banyak bocoran nama baru mereka yakni Visa CashApp RB

Visa CashApp RB mungkin akan menjadi nama tim terburuk dalam sejarah Formula 1, banyak fans F1 yang tentunya sangat kecewa terlebih nama AlphaTauri hanya baru berumur 4 tahun dan akan menjadi aib bagi Red Bull dan Formula 1 secara jika tim tersebut tiba di Bahrain dengan nama tersebut.

Tidak hanya terdengar aneh, tetapi juga menunjukkan kurangnya imajinasi dan berkemungkinan dapat menurunkan semangat anggota yang bekerja untuk tim dan memberi sinyal kepada ratusan juta fans dan penonton bahwa Tim ini yang harus diambil dengan serius, terlebih dengan statusnya sebagai tim Red Bull B.

Tim yang sebelumnya bernama Minardi dibeli oleh Redbull ditahun 2006 merubah namanya mendai Torro Rosso sampai 2019 sebelum menjadi AlphaTauri untuk mempromosikan perusahaan fasion Redbull.

tim minardi yang bertahan 20 tahun di F1(Racefans.net)
tim minardi yang bertahan 20 tahun di F1(Racefans.net)
Red Bull tentunya mempunyai hak untuk menamai tim sesuai keinginan mereka, tetapi tentunya Stefano Domenicali sebagai F! CEO tentunya harus memberi sedikit aturan perihal pemberian nama tim yang sesuai dengan identitas tim tersebut.

Hal ini mungkin mencerminkan salah satu kelemahan dari F1 di era Liberty Media. Liberty Media berusaha menjual kemewahan dan pesona F1, namun nampaknya senang hanya memiliki 10% dari identitasnya, sedangkan 90% lainnya di lelangkan kepada perusahaan perusahaan berkantong dalam.  Sebelumnya juga Sauber mangalami hal serupa setelah mendaftarkan nama resmi tim mereka "Steak F1 team kick Sauber" di awal tahun ini dan untungnya di ubah menjadi Steak F1 timatau kick F1 team (tergantung gp) walau banyak mengandung kontroversi setidaknya sekarang lebih enak dimata dan telinga.

Minardi, Torro Rosso, AlphaTauri dan ....?

Nama Racing bulls yang menjadi kontender sebelumnya juga tidaklah sempurna. Nama  Racing Bulls tidak hanya bisa membingungkan fans baru, tetapi juga menunjukkan bahwa tim tersebut seakan tidak beroprasi secara independen, lebih seperti perpanjangan papan iklan di lintasan yang berkantung pada tim Redbull A.

Terlebih juga rencana tim memindahkan sebagian besar operasi desainnya mobilnya ke kampus Milton Keynes milik Red Bull akhir tahun ini, menjadikan kesan tim no.2 semakin kental.

Markas Redbull di Milton Keynes (redbull.com)
Markas Redbull di Milton Keynes (redbull.com)
Mencantumkan nama sponsor dalam Nama tim bukanlah hal yang baru. Penghapuskan identitas unik seperti Torro Rosso dan AlphaTauri dan menyingkatnya menjadi 'RB', padahal saudah ada nama tim dengan akronim RB lain adalah mimpi buruk bagi komentator, dan pastinya akan membingungkan Fans baru yang dengan susah payanh diincar F1.
AlphaTauri bukanlah nama yang sukses - dan perusahaan fashion yang dipromosikan juga sesuai hatapan - sementara nama Scuderia Toro Rosso hanyalah bahasa italia dari Red bulls yang artinya banteng merah. Tetapi keduanya memberikan identitas yang tetap kuat dengan Italia dan asal mula tim Minardi. Menamai tim sebagai 'Red Bull 2' dan melelangkan selebihnya kepada penawar tertinggi serasa menghapus identitas dan sejarah Tim asal Italia ini.

pierre gasly menjuarai GP Italia 2020 dengan tim AlphaTauri (REUTERS) 
pierre gasly menjuarai GP Italia 2020 dengan tim AlphaTauri (REUTERS) 
Tentunya ini sangat disayangkan melihat tim in diisi oleh anggota tim yang sangat berbakat, dan berdedikasi tinggi dan seringkali telah melampaui kapasitas mereka sejak Red Bull membeli tim yang sakit pada musim 2006. Dan mereka tentunya berhak diperlakukan lebih bukan hanya di cap sebagai tim kasta dua di kompetisi yang sama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun