Di dunia ia berjalan sendiri
Senandung tawa bergema, tetapi hati batu berduka
Di balai ramai dan orang-orang melambai
Festival berkecamuk, dengan hatinya yang mengamuk
Paduan suara di aula, tertawa bergema di sekitarnya
Rindu ketenangan yang murni
Beban mengikat jiwanya, rantai yang memekikkan raga
Sementara wajah-wajah riang dalam topeng tertawa
Di balik air mata mengalir sungkawa
RA94
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!