Sergio Perez dinilai sebagai Master Sirkuit jalanan F1, setelah memenangi GP Monako dan Singapura juga posisi pole di Jeddah musim lalu.Â
2023 merupakan musim ke 13 karir f1 Sergio Perez dari awal debutnya bersama Sauber di musim 2011. Selama 13 musim tersebut Perez mengikuti 40 GP yang digelar di sirkuit Jalanan, Monako, Valensia, Singapura, Sochi, Baku, Miami dan Jeddah. Posisi pole dan Tiga dari empat race winnya juga dari sirkuit jalanan.
Menghadapi Verstappen
 Rekor Perez terlihat positif saat melawan rekan satu timnya Max Verstappen di sirkui jalanan. Sembilan kali keduanya berhadapan di sirkuit jalanan dalam satu tim, sejauh ini dan Perez memiliki rekor kualifikasi yang sedikit unggul dalam kualifikasi lima kali dari sembilan kualifikasi. Perez hanya sekali mengungguli Verstappen di sirkuit biasa yaitu di Imola pada musim 2021.
Walaupun begitu ada faktor luar dari rekor head to head tersebut. Kalau bukan karena kesalahan dari tim Insinyur dan mekanik, Verstappen sudah pasti mengungguli waktu lap Perez di Singapura.
Di Sochi Verstappen memiliki penalti grid, Max harus mulai dari posisi 19 setelah mengganti komponen mesinnya. Sehingga Max tidak terlalu serius mengikuti sesi kualifikasi.
Terkahir di Monako musim lalu Perez crash di sesi kualifikasi 3 menyebabkan red flag saat Max verstappen unggul di sektor 1 di lap kualifikasinya tapi terpaksa membatalkan lapnya.
Walaupun banyak ini itu, Perez sudah membuktikan dia bisa lebih cepat dari verstappen di sirkuit jalanan seperti di Baku dan Jeddah musim lalu dimana beliau mendapatkan posisi pole pertamanya.
Di musim ketiganya bersama Red Bull dan Verstappen, Perez hanya mengalahkan Max lima kali saat balapan. Dari tiga dari lima race tersebut ada di sirkuit jalanan, Baku 2021, Monako 2022 dan Singapura 2022.
Sulit mengatakan kalau Perez lebih cepat dari verstappen di sirkuit jalanan, tapi di sirkuit jalanan lah jadi kesempatan terbaik bagi Perez untuk merebut pucak podium dari Verstappen.
Keberanian mempunyai peran besar dalam sirkuit jalanan dan jelas Perez tumbuh subur di kondisi ini. Tentu saja, memori di Jeddah tahun lalu dan frustrasi karena gagal meraih kemenangan yang pasti karena safety car – Juga kemenangannya di Singapura, berarti Perez bisa bisa menunjukan optimismenya di Arab Saudi.