Setelah musim 2022 yang cukup mengecewakan, Ferrari masih terihat dibelakang Red Bull  di GP Bahrain minggu kemarin.Â
Walau mengaku ada banyak peningkatan dalam tim, tapi peninggaktan tersebut tidak cukup menantang Redbull yang dengan mudah memenangkan 1-2 GP Bahran. Parahnya setelah Leclerc mengalami DNF Carlos Sainz kalah dari Mobil Aston Martin Fernando Alonso yang merebut tempat podium terakhir.
Ekspektasi realistik
"Sesuai dari yang kami(Ferrari) perkirakan. Kami perkirakan Red Bull akan bebas jauh didepan dan itu terjadi. Kami perkirakan Aston finnish balapan di barisan depan dan itu juga terjadi." Carlos Sainz di post race interview (youtube.com/@Formula1)
Masalah Ban kembali datang
"Ini adalah realitasnya. kami berusahaa saat balapan, bisa dilihat ketika saya bertarung dengan Fernando, pertarungan tersebut hampir menyebabkan saya kehilangan posisi dari Lewis (Hamilton) karena ketika kami mengebut di mobil ini (Ferrari) dengan ban tersebut, lap time kami malah menurun akibat degradasi ban yang tinggi..
Jelas ini (degradasi ban) Jadi kelemahan utama kami. Red Bull dan Aston Martin punya cara khusus menagtasi masalah ban mereka yang belum kami pahami dan kami harus menemukan (solusi) sebab hal ini merugikan tim saat balapan."
Selain masalah degradasi ban, mesin power unit Ferrari juga masih dipertanyakan. Leclerc dua kali mengalami masalah mesin selama GP Bahrain berlangsung, saat kualifikasi Q3 dan saat balapan yang menyebabkannya DNF merenggut posisi podium pertama di musim 2023.
Harapan di Jeddah