Membangun Tim sendiri
Setelah hanya menjadi pemasok mesin selama hampir 30 tahun, Ford akhirnya mencoba terlibat langsung dengan tim F1. Di musim 1997, Ford bekerja sama dengan Stewart Racing team. Tim tersebut berperan sebagai tim kerja Ford selama tiga musim 1997-99. Selama itu mereka hanya bisa meraih satu kemenangan saja di GP Eropa 1999 dengan mobil yang dikendarai oleh Johnny Herbert.
Memasuki milenia baru, Ford mengambil alih penuh tim Stewart GP dengan mengganti namanya menjadi Jaguar Racing. Sayangnya Tim Jaguar tidak dapat memenuhi abisi tinggi Ford. Selama 5 musim Jaguar hanya mampu meraih 49 poin tanpa race win dan podium, bahkan sempat kehilangan berlian senilai 250k dollar atau sekitar Rp3.7M.
Jaguar dianggap sebagai kerugian yang besar bagi Ford. Pada akhirnya tim tersebut dijual kepada perusahaan minuman berenergi Asal Austria, Red Bull di tahun 2005. Dan sejak saat itu Red bull menjadi salah satu tim terbaik mendapatkan 6 Juara dunia driver dan 5 Juara dunia konstruktor.
Di awal musim 2023, Ford sekali lagi mencoba keberuntungannya di F1. Dengan bekerjasama dengan mantan tim mereka yang sekarang bernama Redbull. Ford berencana untuk menjadi Partner produsen Mesin Red Bull untuk generasi baru F1 di musim 2026 nanti.
Dengan kerjasama ini mesin Ford Red Bull powertrain akan mentenagai kedua tim milik Redbull, Alpha Tauri dan tim Redbull Racing itu sendiri untuk musim 2026 nanti.
RA94
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H