Mohon tunggu...
Dede Ahmad Ramdhan
Dede Ahmad Ramdhan Mohon Tunggu... Freelancer - RA94

Punten Numpang Nulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lautan Pasir

24 Januari 2023   06:11 Diperbarui: 24 Januari 2023   06:40 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Desert Landscape by jjpeabody (deviantart.com/jjpeabody)

Matahari menyinari batu-batu kuno
Diiring simbol mistis dan lantunan sono
Debu dan pasir kuno menyerbu
Meninggalkan kenangan masa kelabu


Bisik angin tidak dimengerti
Dari kejamnya kehidupandan dan cinta yang sudah mati
Tapi di padang pasir ini jantung tidak berhenti
Menjalar hidup dalam naungan mentari


Walau akhirnya tiba bulan merakit
Rasa merinding lantunan mencekit
saat ini giliran mereka yang bangkit
Sekali lagi padang pasir menjerit

RA94

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun