Mohon tunggu...
Dede Ahmad Ramdhan
Dede Ahmad Ramdhan Mohon Tunggu... Freelancer - RA94

Punten Numpang Nulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

7 Langkah Menuju Penderitaan

11 Mei 2020   06:00 Diperbarui: 11 Mei 2020   06:22 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak yang menasehati bagaimana cara meraih kebahagiaan, kehidupan yang aman, tentram dan sejahtera. Tapi seringkali kita melakukan hal yang berlawanan dari tujuan tersebut, terdampar di lautan air mata kesedihan dan panas terik mata hari kesengsaraan. 

Pada dasarnya jalan menuju kesengsaraan lebih mudah diraih dari pada kebahagiaan, membuat kita tidak sadar dan Nampak inggin meraihnya. Jika kalian tertarik menempuh jalan tak lazim ini, berikut adalah cara meraih kesedihan dan kesengsaraan sejati:

Diam, berada di dalam ruangan selama mungkin, Diamlah  dalam ruangan terlebih dalam satu ruangan rebahan, biarkan dirimu bersatu dengan kasur, guling dan bantal. Jangan biarkan hari indah yang cerah menggoda untuk jalan-jalan. 

Hindari segala kegiatan yang bisa mengeluarkan keringat. Hal ini akan membuat kita diam dan otak menjadi penat yang menghasilkan masalah-masalah kesehatan lain, yang pada akhirnya membuat kita terus terbaring dalam kamar menyatu dengan kasur dan bantal guling. kamar tidur akan menjadi segalanya. kerja, bermain dan tidur dalam satu ruangan yang sempit.

Sering-sering bergadang (Ganggu waktu tidur), Selanjutnya ganggu waktu tidur malam, bergadang. Insomnia akan menjadi pemandu yang hebat dalam memandu kita dalam lautan kesedihan. 

Insomnia akan menyksa dan juga akan membuat binggung bagian produktif otakyang sedang mencari pulau-pulau kebahagiaan ditengah lautan penderitaan kita. Waktu tidur yang teratur adalah hal yang rentan, setidaknya butuh tiga hari untuk terbentuk. 

Karenanya pastikan memvariasikan waktu tidur setidaknya dua kali seminggu, juga jangan lupa memvariasikan waktu bangun untuk hasil yang lebih Ok. 

Tidur disaat dini hari lebih lagi di pagi hari,  jangan lupa pastikan ganti waktu tidur itu di siang hari. Walau pun kelihatannya hal yang sehat, tetapi hal ini akan membuat kita merasa tidak nyaman saat bangun di sore hari bahkan malam nya, yang akan membuat kita akan tidur sangat larut esoknya. 

Silkus tidur yang tidak teratur adalah ombak dalam lautan penderitaan kita. Semakin bervariasi waktu tidur kita semakin sulit kita untuk tidur yang menyebabkan silkus tidur kita semakin bervariasi. Jangan tidur atau bangun pada jam yang sama setiap hari adalah tujuan utama kita. Dan untuk membantu mewujudkannya...

Perbanyak waktu dengan si gadget, Terlalu lama diam dalam ruangan tetnunya akan menimbulkan rasa bosan, yang memunculkan rasa ingin bergerak keluar menikmati hari yang indah. 

Untuk mencegahnya pastikan smartphone selalu ada di sisi, jadikan Smartphone sebagai sumber hiburan. Smartphone akan mencegah kita untuk tidur, terjaga sepanjang malam. apabila tertidur pastikan Smartphone selalu ada di sisi dan ketika bangun segera pelototi lagi Smartphone itu.

Setiap mommen tanpa Smartphone terkadaing akan terlihat pulau-pulau kebahagiaan di ujung cakrawala lautan penderitaan, jadi tundukan pandangan tatap layar itu. Smartphone adalah sahabat terbaik dalam petualangan kita di lautan penderitaan. 

Biarkan berita-berita & video-video di social media tentang orang-orang sukses dan jenius mengambil perhatian kita. Biarkan mereka meraih dan menarik kita kembali disaat hidayah mulai muncul.

Penuhi diri dengan hal negative, Suapi amarah, kecemasa dan kepedulian dengan hal-hal yang bukan urusan kita atau hal yang tidak penting. Isilah otak dengan informasi yang tidak berbobot.

Tapi hati-hati Hal-hal yang kita pedulikan akan membantu kita keluar dari lautan penderitaan yang sedang kita jelajahi, menjadikan alasan untuk meninggalkan kamar dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. 

Untuk mencegahnya kita bisa menjadikan hal yang kita pedulikan itu menjadi sumber kebencian. Berfokuslah pada hal buruk agar bisa memicu kebencian dan keputus asaan. Jika terpaksa harus berkontirbusi dan membantu msyarakat di sekitar, lakukan dengan setengah hati agar merasa kecewa pada akhirnya. 

Jika kita melakukan keempat hal ini dengan bendar kesengsaraan, kesedihan akan mudah menemani. Tapi pikiran akal sehat kita masih bisa memberontak mecoba mengambil alih kendali kapal kita jauh dari laut penderitaan menuju pulau kebahagiaan, jika tidak hati-hati pikiran dan keyakinan kita bisa menyelamatkan kita. 

Tetapi untungnya, kita bisa membodohinya dan malahan membantu kita dalam menjelajahi di lautan penderitaan ini. Untuk mencapai suatu tujuan, tujuan tersebut harus jelas dan rinci, terukur, bisa dikerjakan, memiliki deadline dan merupakan tanggungjawab kita, maka dari itu..

Fokuskan  produktifitas otak pada tujuan yang tidak jelas, Atur bagian produktif otak kita pada tujuan yang tidak jelas, samar, susah, tidak relevan, selalu ditunda-tunda. 

Buatlah target tujuan yang tidak jelas dengan jalur yang tidak jelas pula. Jika motivasi muncul, segera pilih tujuan target yang susah diraih agar lebih mudah mendapatkan kegagalan. 

Contoh Jangan pakai istilah: ‘aku mau nyuci baju & nyikat kamar mandi’ karena tujuan tersebut jelas dan mudah untuk dicapai, tetapi pakai istilah seperti ‘Hari ini aku mau beres-beres rumah’, istilah ‘beres-beres rumah’ adalah istilah yang kurang jelas tujuannya apakah mau nyapu & mengepel, cuci piring atau cuci baju, nyetrika, Nyapu halaman, Nguras bak mandi, nyikat kamar mandi, ngebersihin atap, ngelap jendela, buang sampah dll, Selalu ada step dan pekerjaan yang harus dilakukan agar tujuan tersebut tercapai. 

Hal ini akan mengganggu bagian produktif otak dengan cukup baik. Pastikan juga menunggu motivasi muncul sebelum beraksi dan jangan pedulikan deadline. 

Lakukan pekerjaan sesuka dan semau kita, yang ujung-ujungnya tidak akan pernah dikerjakan dengan tujuan yang kurang jelas seperti ini, akan mengubah bagian produktif otak dari hal yang dapat membuat kita bangga dan bahagia ketika melakukan suatu pekerjaan, menjadi hantu yang mnghantui setiap kegagalan di kehidupan. 

Namun bagaimana jika pikiran dan iman kita masih memberontak? Maka arahkanlah kapalmu langsung, lurus berlayar di lautan penderitaan menuju pulau kebahagiaan itu sendiri.

Kejar kebahagiaan secara langsung, Otak pikiran manusia bila terus digunakan untuk mengejar dan hanya mengejar kebahagiaan secara langsung, akan mendapatkan hasil sebaliknya. 

Bayangkan kebahagiaan itu adalah tempat dimana orang yang bahagia akan selalu senantiasa bahagia. Hal ini akan mengubah kebahagiaan menjadi suatu hal yang tetap dan terus menerus yang tidak dimiliki siapa pun. 

Kebahagiaan sejati itu seperti burung yang mungkin akan mendarat di kapal kita ditengah penjelajahan di laut penderitaan, dia tidak akan mendarat jika kita terus mengawasi, menjaga, dan berisap menangkapnya.

Tetapi yang harus kita lakukan adalah perbaiki kapal kita, beri rumah dan pakan burung di kapal kita, dan mungkin coba berlayar ke perairan yang lebih hangat, dan tanpa disadari burung-burng itu akan menghampiri dan bahkan menetap di kapal kita. 

Jadi jangan lakukan hal tersebut, tetapi arahkan kapal kita menuju pulau kebahagiaan fatamorgana dan jangan mengupgread kapal tempat kita berlayar. Dan langkah terakhir dan yang paling penting adalah..

Ikuti insting, Menavigasi ke lautan penderitaan yang lebih dalam cukup mudah bila sudah melakukan enam tahap sebelumnya, akan ada daya tarik yang selalu mengarahkan kompas kita ke arah yang kita tuju. 

Kita akan selalu ingin di dalam rumah/kamar, tidak mau berolahraga, selalu ingin tidur, dan tidak mau melakukan apa-apa karena kita tau kita akan menyesal setelahnya. 

Arah kompas kita akan selau bervariasi, mengarah ke utara maupun selatan, akan selalu berlayar tanpa tujuan di tengah lautan penyesalan & penderitaan. Meraih kesedihan itu mudah, 

Lakukan hal-hal tersebut, biarkan arus lautan kehidupan membawa kita, maka tak lama kesedihan dan penderitaan akan datang menemani sisa-sisa kehidupan kita.

Musuh terbesar kita adalah diri kita sendiri. Dengan mengetahui taktik dan rencananya dalam misi penghancurkan masa depan dan kebahagiaan diri, kita bisa mencegah dan memperbaikinya. Lakukan kebalikannya, Jangan biarkan ‘dia’ meraih kemenangan dalam perang melawan diri kita sendiri.

Sumber:

CGP Grey, 7 Was to Maximize Misery

Paterson,R.J.(2016). How to Be Miserable. Vancouver: New Harbinger Publication

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun