Keluarga Mat Robin (59) dan Sunarti (48) adalah contoh nyata dari tantangan kehidupan yang dihadapi banyak keluarga di Indonesia. Mat Robin, seorang pengangguran, tidak dapat bekerja keras akibat penyakit paru-paru yang dideritanya. Sementara itu, Sunarti bekerja sebagai asisten rumah tangga dengan pendapatan bulanan sebesar 1,1 juta rupiah. Mereka tinggal bersama dua anak: seorang putra yang tidak bisa melanjutkan pendidikan karena tidak memiliki handphone untuk ulangan online, dan seorang putri yang telah lulus SMA tetapi belum mendapatkan pekerjaan.
Keluarga ini juga memiliki dua anak yang sudah menikah dan tinggal terpisah, yang memberikan bantuan bulanan sebesar 200 ribu rupiah kepada nenek mereka. Dengan pendapatan yang terbatas, kebutuhan sehari-hari menjadi tantangan tersendiri, terutama ketika rumah mereka sering terkena banjir saat hujan. Selain itu, permasalahan semakin rumit dengan adanya adik suami yang tidak mau menggunakan listrik secara mandiri, sehingga membebani keuangan keluarga.
Melihat kondisi ini, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Dr. Hamka berinisiatif untuk membantu keluarga Mat Robin melalui program pemberdayaan yang fokus pada kaum duafa. Program ini bertujuan untuk memberikan modal usaha kepada keluarga tersebut, sehingga mereka dapat meningkatkan taraf hidup dan kemandirian ekonomi mereka.
Dengan dukungan modal usaha, diharapkan Mat Robin dan Sunarti dapat memulai usaha kecil yang dapat memberikan penghasilan tambahan. Program ini adalah bagian dari mata kuliah kemuhamadiyahan yang menekankan pentingnya pemberdayaan masyarakat yang kurang beruntung. Melalui kolaborasi dan kepedulian, kita semua dapat berkontribusi untuk membantu keluarga-keluarga seperti Mat Robin dan Sunarti menuju kehidupan yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H