Impian semu
Di bahu fatamorganamu
Aku terjatuh
Terhempas
Melayang dalam angan…….
Kau rangkul
Kau cumbu tanpa malu
Angin
Hujan
Terik Mentari
Menjadi pagar saksi keangkuhanmu
Tak pernah ragu
Datang
Datang lagi padamu……
Senyummu seperti candu dalam hatiku
Kau sebarkan lewat ciuman mesramu
Sesaat ….
Lalu hilang dalam egomu yang dalam
Rindu
Resah
Tak jelas harus kemana ku alamatkan
Aku hanya milikmu dalam mimpi-mimpi
Dan kau membiarkannya hadir…….
Tanpa wujud aslinya
Siang
Malam
Bagai hidup tanpa alasan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H