Mohon tunggu...
DW
DW Mohon Tunggu... Freelancer - Melihat, Mendengar, Merasa dan Mencoba

Setiap Waktu adalah Proses Belajar, Semua Orang adalah Guru, Setiap Tempat adalah Sekolah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Startup dan Manusia

14 Juni 2022   18:05 Diperbarui: 14 Juni 2022   18:12 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belakangan ini ramai dibanyak media mengenai tsunami PHK di Start Up Company. Meskipun tidak semua Start Up merasakan getirnya kondisi ini, namun hal ini cukup menarik minat saya melakukan riset lebih dalam, mencari tahu "ada apakah gerangan?".

Saya tidak akan mengupas dari sisi makro ekonomi, karena itu bukan kapasitas saya, namun saya beropini dari sisi masyarakat umum yang sangat menyambut gembira bertumbuhan perusahaan Start Up dalam 10 tahun terakhir ini. Bagi kami yang kelahiran era 80 an, di usia dewasa ada keinginan bekerja sesuai dengan "passion", biasanya sih kata "passion" ini menjadi alasan kami menghindar dari kejenuhan bekerja rutin dan bekerja secara birokrasi. Jadi saya sangat suka dengan gaya kerja para Start Up yang dinamis, lincah, berkeputusan cepat, dan tidak monoton. Dari berbagai cerita yang bertebaran di medias soial dan testimoni yang saya lihat dan baca, sepertinya memang mengasyikan bisa bekerja di Start Up Company. Mereka bisa lebih berdaya, bisa santai tapi serius dan tidak terikat dengan jam kerja yang kaku.

Ditengah keinginan saya mencari tahu apa yang terjadi dengan dunia Start Up saat ini, semalam saya menghabiskan 8 episode film drama The Dropout yang diangkat dari kisah nyata jatunya perusahaan Start Up Theranos. Karena ceritanya mudah dipahami dan related dengan situasi saat ini, tanpa saya sadar semalaman saya begadang menghabiskan 8 episode.

The Dropout menceritakan tentang runtuhnya perusahaan Start Up yang fenomenal yaitu Theranos. Theranos adalah perusahaan rintisan yang didirikan oleh seorang wanita muda berusia 19 tahun Elizabeth Holmes. Lizzy (panggilannya) berambisi akan mendisrupsi dunia farmasi dengan terobosan menghadirkan produk seukuran PC komputer yang bisa membaca kondisi seseorang melalui setetes darah, dan dalam waktu yang sangat singkat. Ide gila ini saat ini memang mustahil. Karena dunia kedokteran butuh waktu lama dalam mendiagnosa seseorang dan belum ada teknologi yang bisa melakukan dengan cepat, mudah dan murah.

Tetapi mungkin 5 atau 10 tahun kedepan, hal yang mustahil itu bisa terjadi.

Lalu, apa yang menarik dari cerita tentang film The Dropout itu?
Elizabeth Holmes, tokoh utama dan tokoh kunci dari film ini. Seorang anak muda usia 19 tahun yang membangun perusahaan tech dengan valuasi 9 juta USD. Hebatnya, ia mampu meyakinkan para investor besar untuk menjadi mitra mereka, dan menanamkan uangnya ratusan juta di Theranos.

Dari artikel, pemberitaan dan video tentang Elizabeth Holmes ini saya mengupas 3 faktor penting yang dimiliki Elizabeth Holmes ini, yaitu:

1. Interpersonal Power.

Kemampuan Elizabeth Holmes dalam membawa dirinya, menjual dirinya dan mempresentasikan dirinya menjadi daya pikat utama. Ia mampu memberikan influence dan meyakinkan para pesohor di USA melalui pendekatan yang persuasif. Orang-orang hebat itu bahkan tidak peduli, Lizzy bahkan tidak menyelesaikan kuliahnya di Standford University. Gaya Lizzy yang muda, energik, chick, dan menatap dengan mata penuh percaya diri membuat para investor kakap pun antri berebut untuk bisa menanamkan uangnya di perusahaan yang Elizabeth Holmes bangun, yaitu Theranos. 

Para investor ini mengesampingkan fakta dan data yang muncul, mereka ditarik oleh karisma Elizabeth yang begitu kuat. Dan bagi investor, mereka melihat sosok Steve Jobs versi wanita.

2. Powerful Eye Contact.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun