Mohon tunggu...
Dedy Helsyanto
Dedy Helsyanto Mohon Tunggu... Konsultan - Peneliti

@dedy_helsyanto

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

PT KAI Buat Gerbong Wanita dengan Setengah Hati

23 September 2010   14:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:01 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa waktu yang lalu wacana kenaikan tarif kereta api menghantui pengguna jasa angkutan massal tersebut. Skema kenaikan tarif ini memang sering dilakukan PT KAI setiap mengeluarkan kebijakan baru yang penerapannya hanya menjadi angan dilapangan. Kebijakan yang pada awalnya bermaksud untuk membenahi diri, malah menjadi utopis ketika banyak pelanggaran yang dibiarkan atau tidak ditindak tegas dengan waktu segera.

Akhir-akhir ini, keluh kesah banyak keluar dari mulut para wanita pengguna kereta api yang berada pada gerbong khususnya. Janji PT KAI untuk memberikan keamanan dan kenyamanan pada wanita yang sering menjadi korban dari tindak kriminal dan pelecehan seksual dalam kereta pupus sudah. Hal ini disebabkan komitmen PT KAI dalam kebijakan pengadaan gerbong yang katanya khusus wanita kenyataannya banyak dilanggar. Ironisnya PT KAI sendiri pun dinilai melanggar, ini dikarenakan penempatan kaum laki-laki sebagai pengaman dalam gerbong wanita terkadang dinilai membatasi privasi mereka pada waktu tertentu, contohnya saat seorang ibu yang ingin menyusui anaknya, mereka merasa risih bila ada lelaki disekitarnya.

Selain PT KAI yang dinilai menelan ludahnya sendiri, para oknum penumpang laki-laki pun ikut-ikutan melanggar kebijakan gerbong khusus wanita tersebut. Alasan naif banyak keluar dari mulut oknum penumpang laki-laki yang dinilai seperti banci ini, sepi penumpang di gerbong wanita membuat mereka memberanikan diri untuk masuk pada gerbong khusus dengan muka semeringah. Sorakan yang biasanya menjadi senjata wanita pada gerbong khusus tersebut, tak mempan untuk mengusir oknum penumpang laki-laki agar pindah dari gerbong khusus itu dikala sepi.

Wacana membenahi diri yang berujung pada kenaikan tarif ini dinilai banyak kalangan masyarakat hanya sekedar basa-basi. PT KAI diminta jangan setengah hati untuk meningkatkan kualitas pelayanannya. Keamanan dan kenyamanan dalam kereta harus diciptakan, harapan itu pun siap dibayar penggunanya dengan kebijakan kenaikan tarif yang rasional tentunya.

Sepatutnya juga setiap kebijakan PT KAI dapat diiringi sanksi tegas pada setiap pelanggarnya, agar pembenahan yang diharapkan dapat menjadi kenyataan. PT KAI dapat mengawalinya dengan secara konsisten mengawal pelaksanaan kebijakan gerbong khusus wanita yang telah diterapkan.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun