Timnas Indonesia baru menjalani laga pertama di Piala AFF 2020 pada 9 Desember. Lawan pertama di grup B adalah Timnas Kamboja.
Secara sejarah, Indonesia memang tidak pernah kalah dari Kamboja. Tercatat, 16 pertemuan kedua tim ini dengan rekor 15 kemenangan yang diraih Pasukan Garuda.
Meski begitu, tim yang kini diasuh Ryu Hirose dan Keisuke Honda itu patut diwaspadai. Memang, mereka sudah menelan kekalahan 3-1 dari Malaysia, namun di situ publik bisa melihat bahwa para pemain Kamboja tidak gentar dalam meladeni permainan simpel Malaysia.
Berkaca pada laga itu, Ryu Hirose kemudian sempat membuat psywar sebelum kontra Indonesia. Menurutnya, tim Kamboja tetap akan bermain dengan penguasaan bola dan operan pendek saat menghadapi Indonesia.
Awalnya, pernyataan Hirose seperti "gertak sambal". Ini dikarenakan, dia menyatakan bahwa permainan serupa juga akan dilakukan timnya meski melawan Timnas Brasil sekalipun.
Apakah itu terbukti di laga Indonesia melawan Kamboja?
Pada awal babak pertama, psywar Hirose bisa dikatakan belum terlihat. Ini dikarenakan, permainan tim Indonesia-lah yang cepat mengambil-alih penguasaan bola.
Bahkan, skuad asuhan Shin Tae-yong ini langsung memberi petaka ke gawang Kamboja pada menit ke-4. Indonesia unggul cepat lewat gol sundulan Rachmat Irianto dengan asis Evan Dimas Darmono.
Serangan cepat Indonesia kemudian kembali membuka kelemahan lini pertahanan Kamboja setelah operan Pratama Arhan dari kiri mampu menemui Evan Dimas di sisi kanan. Sang kapten pun mampu mengarahkan tendangan ke pojok kanan bawah dari Hul Kimhuy.
Indonesia unggul 2-0 di menit 17. Keunggulan yang tentu membuat publik Indonesia bersemangat.
Bahkan, ada harapan jika Indonesia mampu mencetak banyak gol ke gawang Kamboja. Itu dikarenakan, pertahanan Kamboja terlihat ambyar dan lambat dalam mengantisipasi bola transisi.