Sebagai tim yang bermain bertahan, efektivitas peluang adalah harga mati. Itulah mengapa, ketika mereka sempat terlihat menyia-nyiakan momen sepak pojok, itu terlihat kesalahan besar.
Beruntung, kesalahan itu dibayar lunas lewat gol Tielemans. Gol yang kemudian menaikkan tensi permainan, karena Chelsea tidak mungkin harus takluk dengan skor 0-1.
Pemain-pemain menyerang dimasukkan, seperti Christian Pulisic, Ben Chilwell, Kai Havertz, Callum Hudson-Odoi, hingga Olivier Giroud. Nama terakhir bahkan sempat terus disebut oleh komentator terkait rekam jejaknya di Piala FA dan pengalamannya dengan Arsenal.
Dia juga wajib hadir untuk memecah kebuntuan dengan mengubah skema permainan. Dari yang awalnya menyerang dari tengah dan memanfaatkan dinamisnya pertukaran tempat antarpemain, menjadi fokus dengan bola-bola silang dari sayap kanan--diisi Odoi--ke dalam kotak penalti.
Namun, strategi itu diantisipasi oleh Rodgers dengan memainkan Wes Morgan dan Hamza Choudhury. Dua pemain dengan postur tinggi yang mengindikasikan untuk siap bermain bola-bola atas.
Keheranan kemudian muncul, karena permainan Chelsea ternyata tidak sepenuhnya demikian. Entah, karena keberadaan banyak pemain Leicester yang sudah siap dengan strategi bola-bola atas dari Chelsea, atau karena para pemain Chelsea ingin improvisasi.
Itu yang membuat permainan Chelsea terlihat masih kurang mencerminkan strategi dengan umpan-umpan bola atas. Bola-bola yang dikuasai oleh Hudson-Odoi masih ada yang ditahan, alias tidak segera dilepaskan ke dalam kotak penalti.
Bahkan, pemain-pemain tengah Chelsea berusaha mengambil-alih peran Hudson-Odoi dalam membangun serangan. Bola-bola yang seharusnya dapat dimainkan Odoi dengan cara praktis, malah dikuasai oleh para pemain tengah yang seperti ingin bermain ball possession.
Bola yang terus ditekak-tekuk itu kemudian membuat pertahanan Leicester semakin rapat. Chelsea mulai kehilangan momentum.
Sampai kemudian ada momen mengejutkan dan sebenarnya bisa disebut pembuka mata bagi para pemain Chelsea sendiri tentang apa yang seharusnya mereka lakukan dari tadi. Gol penyama kedudukan tercipta lewat kekacauan di dalam kotak penalti Leicester City.
Penggemar Chelsea pun bersorak. Selebrasi tercipta. Sepertinya, ini akan menjadi kesempatan kedua bagi Chelsea untuk membuka peluang juara Piala FA.