Ketika keadaan pandemi Covid-19 belum kunjung membaik dan malah menghadirkan virus mutasi, maka saya juga makin galau. Mau sampai kapan kita terus terkungkung dalam kepungan virus yang sekarang mampu bermutasi?
Selain itu, saya sebagai penggemar sepak bola juga merasa kecewa dengan aksi lalainya banyak figur sepak bola baik di level nasional dan internasional dalam mematuhi protokol kesehatan. Tidak jarang saya membaca kabar tentang figur sepak bola yang melakukan aktivitas dan melanggar protokol kesehatan.
Salah seorang pemain yang terbaru melakukannya adalah Benjamin Mendy. Bek asal Prancis yang kini memperkuat Manchester City itu diketahui telah melakukan pesta tahun baru dengan mengundang orang-orang terdekatnya dan seorang koki.
Sebenarnya, jika boleh jujur, tindakan ini juga tidak jarang dilakukan orang-orang di kalangan masyarakat biasa di tengah pandemi Covid-19. Terbukti, yang menyalakan petasan saat pukul 00.00 juga masih ada, bukan?
Bahkan, banyak pembagian cerita di malam tahun baru yang menunjukkan momen kebersamaan orang-orang dan diunggah ke media sosial. Sebenarnya, hal ini wajar jika memang dilakukan oleh keluarga dan mereka sudah melakukan protokol kesehatan sesuai anjuran. Misalnya, melakukan tes dulu sebelum berkumpul.
Tetapi, bagaimana dengan mengundang orang luar?
Memang, kita bisa saja menyiasatinya dengan melakukan tes PCR terlebih dahulu. Tetapi, seberapa efektifkah hasil tes itu untuk menunjukkan bahwa orang yang bersangkutan bebas Covid-19?
Pertanyaan itu muncul dan diperkuat oleh sebuah tulisan (klik warna biru) yang saya temukan beberapa saat sebelum tulisan ini selesai. Di artikel tersebut ada sebuah pemikiran yang rasional terkait orang yang bisa terkena Covid-19 meski sudah rajin melakukan PCR.
Seseorang yang pastinya akan melakukan mobilisasi dalam beberapa jam sebelum memperoleh surat elektronik (surel) punya potensi untuk terkena virus pasca melakukan PCR.
Sekalipun PCR-nya mengeluarkan hasil negatif, apakah PCR itu dapat menjamin dampak dari aktivitas orang tersebut dalam beberapa waktu pasca PCR?
Artinya, dalam menjalankan peran menjaga kesehatan dan keselamatan orang sekitar--termasuk diri sendiri--sebenarnya tidak bisa hanya mengandalkan hasil PCR, melainkan tentang bagaimana kita dapat mempertanggungjawabkan aktivitas sehari-hari. Karena, percuma juga kita sudah PCR lalu sejam kemudian kita ke luar sembarangan atau berinteraksi dengan orang asing tanpa prokes yang memadai.