Setelah menonton laga seru OSC Lille vs AC Milan (1-1), saya pun menonton laga Tottenham Hotspur vs Ludogorets (27/11). Laga yang digelar di Tottenham Hotspur Stadium itu sebenarnya cukup mudah diprediksi hasil akhirnya.
Tetapi, berkaca pada Liga Champions yang ada kejutan--salah satunya kekalahan Liverpool dari Atalanta, maka laga di Liga Europa pun ada potensi itu terjadi. Apalagi, Ludogorets sedang berada di posisi sangat tidak aman, maka mereka harus mengeluarkan permainan terbaik untuk menang.
Jika menang, maka ada potensi bagi mereka untuk lolos ke fase gugur. Berbeda jika hasilnya malah kalah.
Berdasarkan itu pula, saya pikir manajer Spurs, Jose Mourinho telah menyadarinya. Itulah mengapa, skuad yang diturunkan masih kelas terbaik walau tanpa duet tajam Kane-Son. Spurs masih ada Bale, Lucas Moura, Vinicius, Winks, Ndombele, juga Dele Alli. Itu sudah cukup untuk meneror lini belakang tim tamu.
Ketika peluit tanda dimulainya laga terdengar, nama-nama tersebut langsung bergerak cepat menekan pertahanan lawan. Perlahan nan pasti, Ludogorets mulai terlihat tertekan. Mereka mulai melakukan kesalahan, dan kurang rapat dalam menjaga pemain-pemain lawan.
Hingga, tiba momen Spurs memanfaatkan garis pertahanan tanggung Ludogorets dengan umpan terobosan--tersentuh bek Ludogorets--yang berhasil menemui kaki Vinicius. Pemain yang pindah dari Liga Portugal itu sukses mengirim bola ke sisi kiri bawah gawang lawan.
Iliev, kiper berpengalaman Ludogorets gagal membaca arahnya. Skor berubah 1-0 untuk tim tuan rumah.
Tiba pula pada momen serangan yang dibangun dengan akselerasi Tanguy Ndombele. Ia kemudian dapat menendang ke arah gawang yang sebenarnya dapat ditepis oleh Iliev. Tapi nahasnya, bola yang mengarah ke samping juga disambut oleh Dele.
Dele pun dengan cepat memberikan bola ke Vinicius yang tinggal tembak dengan kencang ke dalam gawang. Iliev tak berkutik, dan skor berubah 2-0.
Babak pertama usai dengan keunggulan 2-0. Spurs pun semakin percaya diri untuk memainkan babak kedua. Sedangkan bagi Ludogorets, ini seperti laga yang horor.