Mengapa keempat?
Ternyata selain Alex Rins, ada pembalap lain yang mampu mengisi posisi kedua dan ketiga, yaitu Joan Mir dan Alex Marquez. Benar, itu bukan mimpi. Alex Marquez kembali berada di barisan depan.
Kembali di depan, kita pun mulai deg-degan, karena ada adegan pengejaran yang dilakukan oleh Alex Marquez. Secara bertahap ia berhasil menekan posisi Mir. Itu adalah mimpi buruk pertama bagi Mir di balapan kering dan sebenarnya dia tidak buruk, tetapi memang ada yang lebih cepat darinya.
Alex Marquez seolah tidak puas untuk berada di posisi kedua. Hal ini ditambah dengan kecepatannya yang semakin memungkinkan untuk menempel ketat Alex Rins.
Setelah Rins berhasil melalui beberapa putaran tanpa tekanan, kini ia mendapatkan tekanan. Bayang-bayang akan melihat Rins jatuh pun kembali muncul.
Namun, Rins ternyata masih mampu menguasai keadaan. Ia selalu berhasil menutup celah untuk dapat dimasuki oleh Alex. Walaupun motornya mulai sulit mengambil garis ideal untuk masuk dan keluar tikungan, tapi Rins masih mampu memanfaatkan kecepatan motor Suzuki untuk melahap trek lurus.
Rupanya kejadian itu cukup berpengaruh dalam upaya Rins mengamankan posisi pertama. Bersama motor yang tidak kalah kencang dalam melalui tikungan terakhir, Rins akhirnya mampu menjawab keraguan penonton. Ia berhasil menuntaskan balapan sebagai pemenang.
Hasil ini membuat Rins seketika menanjak setelah dianggap seperti anak bawang ketika balapan di Le Mans. Namun, dengan kemenangan ini ia membuktikan bahwa dirinya masih sangat bisa diandalkan Suzuki.
Walaupun kali ini rekannya, Joan Mir terlihat lebih konsisten, justru Alex Rins yang berhasil memberikan kemenangan perdana untuk Suzuki di musim 2020. Ini seperti yang ia lakukan pada 2019 ketika Mir masih menjadi rookie.