Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Keberuntungan, di Antara Menyenangkan dan Menyesakkan

27 September 2020   16:43 Diperbarui: 27 September 2020   17:29 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anthony Davies (kuning) melakukan tembakan 3 poin untuk Lakers. Gambar: Chris Elise/NBAE via Getty Images & Silverscreenandroll.com

Jika keberuntungan diraih diri sendiri, maka itu sangat menyenangkan. Tetapi, jika itu diraih oleh orang lain maka rasanya amat menyesakkan.

Ditambah, jika ada perjuangan yang setara bahkan peluang salah satu pihak terlihat nyaris lebih banyak dari yang dilakukan pihak lainnya, maka keberuntungan itu seperti menjadi momok bagi pihak yang gagal meraihnya.

Begitulah gambaran dari pertandingan antara Brighton & Holve-Albion vs Manchester United (26/9) yang berakhir 2-3. Tentu sudah banyak tulisan yang mengulas jalannya pertandingan ini. Namun, penulis menggarisbawahi tentang adanya keberuntungan yang terlihat sangat krusial.

Eksekusi penalti oleh Bruno Fernandes di laga Brighton vs Man. United (26/9). Gambar: AP Photo via Bola.net
Eksekusi penalti oleh Bruno Fernandes di laga Brighton vs Man. United (26/9). Gambar: AP Photo via Bola.net
Bahkan, keberuntungan seperti berada di antara kedua tim yang berlaga. Sebelum adanya keputusan penalti dari wasit setelah meninjau VAR, Brighton bisa dikatakan nyaris mendapatkan keberuntungan.

Setidaknya akan ada 1 poin yang dapat diraih dengan gol kedua mereka yang menyamakan kedudukan menjadi 2-2. Namun, nahas malah menimpa Lewis Dunk dkk. ketika Manchester United berhasil menemukan celah dalam kemelut di dalam kotak penalti Brighton.

Klaim handball terjadi, dan wasit mengesahkan klaim tersebut. Penalti pun dieksekusi oleh salah satu pangeran penalti Eropa saat ini, Bruno Fernandes. Gol terjadi, dan itu adalah gol ketiga bagi Manchester United sekaligus penegas hasil akhir pertandingan.

Brighton pun gagal mencapai keberuntungan, sedangkan Manchester United berhasil meraihnya.

Baca juga: Manchester United Menang Dramatis (Irfan Maulana)

Jika berbicara tentang keberuntungan, kita tidak bisa hanya melihat pada pertandingan bola ini. Kita juga bisa melihat pada ajang olahraga lain seperti MotoGP yang dihelat di Emilia Romagna, San Marino (20/9).

Di situ kita melihat adanya keberuntungan sebagai bola panas di sirkuit. Awalnya kita bisa melihat bahwa keberuntungan akan dibonceng oleh motor Francesco 'Pecco' Bagnaia.

Vinales menang di Emilia Romagna (20/9). Gambar: ANDREAS SOLARO/AFP via Sukabumiupdate.com
Vinales menang di Emilia Romagna (20/9). Gambar: ANDREAS SOLARO/AFP via Sukabumiupdate.com
Tetapi, pada kenyataannya bukan Pecco yang menikmati keberuntungan itu, melainkan Maverick Vinales. Vinales yang sebenarnya bisa saja mewujudkan duel di putaran akhir malah memperoleh durian runtuh tanpa harus menggebrak pohonnya.

Di tempat yang sama dan waktu yang sama, perputaran keberuntungan juga mengelilingi tiga pembalap di belakang Vinales. Mereka adalah Pol Espargaro, Fabio Quartararo, dan Joan Mir.

Baca juga: Telenovela Emilia Romagna Berakhir Manis untuk Vinales

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun