Sepekan telah berlalu, dan esok Minggu (9/8), Motogp akan kembali tergelar. Kali ini tuan rumahnya adalah salah satu negara Eropa yaitu Rep. Ceko dengan sirkuit identiknya, Brno.
Berhubung ini masih di awal musim kompetisi, maka balapan di MotoGP masih menyimpan banyak keseruan. Salah satunya adalah siapa yang akan menjadi juara dunianya.
Jauh di luar prediksi, favorit utama juara dunia, Marc Marquez justru mengawali musim dengan tanpa poin, alias 0. Berbeda dengan para pesaingnya yang sudah mengumpulkan beberapa poin.
Dua pesaing terdekat, Vinales dan Dovizioso masing-masing telah mengoleksi 40 poin dan 26 poin. Modal mereka meski belum sepenuhnya bagus, tetapi dapat digunakan untuk menahan laju Marc untuk bersaing di pacuan juara dunia.
Ditambah dengan keberhasilan Fabio Quartararo meraih dua kemenangan seri secara beruntun. Itu membuat gap dengan Marc lebih banyak, 50 poin. Jarak ini memang bisa disalip jika Marc konsisten meraih tiga kemenangan secara beruntun, sedangkan Quartararo kehilangan konsistensi di barisan depan.
Jika berkaca pada dua balapan awal, strategi balap Quartararo cukup sulit disaingi oleh pembalap lain. Vinales seringkali keteteran dalam menjaga ritme balapnya, sedangkan Dovi masih berkutat pada faktor kebugaran fisik dan setelan motor.
Ini yang membuat Fabio Quartararo bisa ngacir di depan tanpa tersentuh pembalap lain. Dua hal yang bisa mengganjal lajunya di balapan Brno nanti dan sirkuit lain adalah karakter sirkuit dan Marc Marquez.
Namun, jika merujuk pada rekam jejak pemenang di sirkuit tersebut, Marc Marquez adalah pemenang paling baru di sirkuit yang pertama kali menggelar balapan pada 1965. Marc juga mengukuhkan dominasi Honda di sirkuit ini yang telah 42 kali berada di podium pertama.
Hal ini juga selaras dengan kapasitas Honda bersama Marc jika merujuk pada balapan di Jerez. Marc memiliki kemampuan yang luar biasa untuk membawa motornya melibas banyak pembalap dalam waktu yang singkat.